Sudah beberapa bulan terakhir ini banyak kawan kita, bahkan hampir sebagian besar orang di dunia, kocar-kacir karena serangan wabah Covid-19.
Mulai dari orang-orang yang harus habis-habisan menjual barangnya karena tak lagi memiliki uang cash untuk kebutuhan sehari-harinya, segelintir orang yang terlalu panik hingga tak lagi bisa berpikir positif soal peluang dari keadaan saat ini, hingga sahabat-sahabat kita yang memang terpaksa harus menerima takdir ditinggal keluarga tercinta karena ikut terjangkit wabah ini dan yang pada akhirnya harus putar otak juga untuk berjuang agar dapur mereka bisa tetap mengepul, khususnya bagi mereka yang ditinggal oleh tulang punggung keluarganya.
Pada dasarnya, yang namanya cobaan pasti akan selalu muncul silih berganti selama manusia itu hidup. Ya, karena hal demikian sudah menjadi ketentuan Tuhan Yang Maha Esa.
Namun, yang menjadi masalah sebenarnya bukan pada cobaannya, tapi seberapa bijak kita menghadapi cobaan tersebut.
Terkhusus soal materi, sebenarnya hal yang paling penting dan utama yang dibutuhkan manusia untuk bisa terus bertahan hidup bukanlah materi itu sendiri, melainkan alat kita untuk memperoleh materi tersebut, yaitu akal pikiran.
Akan tetapi, akal pikiran pun tidak akan bisa berfungsi maksimal bila ia tak dibekali dengan ilmu dan pengalaman yang cukup. Dan bagi orang-orang yang selalu mengasah otaknya dengan menimba ilmu sebanyak mungkin maka merekalah yang pada akhirnya akan menjadi pemenang dalam setiap kondisi, bahkan pada kondisi yang tak menentu seperti pada kasus wabah Covid-19 ini.
Maksudnya apa? Jika anda ingin hidup tenang tanpa pernah dihantui kekurangan materi atau uang, walau ini tak harus dimaknai kaya raya dan serba berkecukupan, maka teruslah belajar hal-hal yang baru atau minimal ilmu yang bisa menunjang kebutuhan hidup Anda.
Bukankah dalam Islam di ajarkan bahwa "Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahad!" atau yang lebih sepesifik lagi dari hadis "Barang siapa menginginkan dunia maka hendaklah ia berilmu, barang siapa menginginkan akhirat maka hendaklah ia berilmu, dan barang siap menginginkan keduanya maka hendaklah ia berilmu."
Selain itu, di tengah kepanikan seperti ini sudah seharunya kita bisa mengamalkan perintah 'Iqra' (bacalah), karena dengan cara inilah kita bisa membaca berbagai peluang yang ada di hadapan kita.
Nah, pada kesempatan ini, saya sebagai blogger lebih bijak rasanya jika memposisikan diri sebagai influencer yang memberi solusi, ketimbang hanya memberi nasehat saja.
Selama 10 tahun terakhir ini saya hampir tidak pernah merasa kekurangan materi dikarenakan kemauan belajar dan usaha selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang saya lakukan. Untuk itu, inilah waktunya untuk berbagi tips buat teman2 semua.