Mohon tunggu...
Zul Belajar Catur
Zul Belajar Catur Mohon Tunggu... -

Aku suka membaca dan menulis, dan main catur juga meski permainan caturku biasa-biasa saja (masih terhitung kelas jalananlah).Tetapi, beberapa tahun belakangan ini, aku mulai tertarik mempelajari teori-teori catur. Jadi aku mulai mengoleksi materi-materi tentang catur dalam format buku elektronik dan video. Seiring waktu pemahamanku pada permainan ini pun mulai membaik, meski sifatnya masih acak dan belum terintegrasi dengan sistem berfikirku sepenuhnya. Dan aku rasa kemajuanku akan semakin signifikan, bila aku bisa menguraikannya dalam bentuk tulisan yang aku olah sendiri dan men-share-nya pada orang lain. Jadi, mengapa aku tidak menulis artikel catur saja setiap hari?

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

WWCC2015 Report: IM Irine Kharisma Sukandar Bermain Imbang

18 Maret 2015   20:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pecatur andalan putri Indonesia IM Irine Kharisma Sukandar (2415) yang berlaga di Kejuaran Catur Dunia Wanita (World Women’s Chess Campionship 2015), di Sochi, Rusia hanya memperoleh hasil imbang di game pertama di babak pertama melawan pecatur wanita asal Georgia IM Melia Salome, (Irene memegang buah putih) kemarin (17 Maret 2013). Elo rating lawan memang masih di atas Irene. Hasil ini membuat game kedua yang berlangsung hari ini (18 Maret 2013, Jam 19.00 WIB) akan menjadi partai menarik, dimana kemenangan akan menjadi target kedua pemain (paling tidak buat IM Melia Salome) yang kali ini akan pegang buah putih untuk bisa lolos ke babak berikutnya 32 besar (Tournament  ini memang mengunakan sistim gugur).

Bila hasilnya kembali imbang maka pemenang akan ditentukan lewat partai tambahan, yaitu: dua game cepat (25 menit + 10 detik setiap langkah). Bila masih imbang akan dilanjutkan lagi dengan dua game kilat (10 menit + 10 detik per langkah). Bila masih imbang juga ditambah lagi dua game kilat (5 menit + 3 detik per langkah). Bila masih imbang juga maka pemenang ditentukan lewat sebuah game Armagedon dimana Putih punya waktu 5 menit dan Hitam 4 menit + tambahan 3 detik perlangkah untuk kedua pemain, hasil remis berarti kemenangan buat pemegang buah hitam, dan pemegang buah putih atau hitam akan diundi.

IM Irine Kharisma Sukandar (2415) – IM Melia Salome (2459) [B18]

WWC Lublin (1), 17.03.2015

1.e4 c6 [Melia Salome yang memegang buah hitam memilih pembukaan Caro-Khan, mungkin di game pertama ini, dia hanya ingin mencari hasil seri dengan memilih pembukaan yang sangat solid, dan di game kedua nanti ketika memagang buah putih baru dia mencari kemenangan untuk bisa lolos ke babak berikutnya. ]

2.d4 d5 3.Kd2

Putih memilih varian 3.Kd2, varian lainnya yang lebih populer 3.d5 (Advance Variation), 3.Kc3 (yang sama saja dengan 3.Kd2 bila diarahkan ke Classical Variation 3.Kc3/Kd2 cxe4 4.Kxe4) dan 3.exd5 (Excange Variation). Varian ini memberikan opsi bagi kedua pemain untuk bermain tajam atau bermain posisional, Advance variation akan cenderung ke permainan yang posisional dengan struktur pion pusat yang tertutup, sementara Excange Variation akan lebih bersifat tajam dengan struktur pion pusat yang terbuka.]

3...dxe4 4.Kxe4 Gf5 [Mengembangkan perwira dengan tempo, langkah lanjutan ini membuat pengembangan perwira menjadi lebih langsung dan cepat. Alternatif lainnya 4.Kd7.]

5.Kg3 Gg6 6.Kh3

Irene memilih langkah lanjutan yang sangat tidak populer dan sulit ditemukan di buku Caro-Khan manapun, mungkin ia ingin mengacaukan persiapan pembukaan lawannya. Langkah lanjutan utama pada posisi ini adalah 6.Kf3 dan 6.h4. Kelemahan langkah ini adalah posisi kuda di pinggir papan menjadi tidak berpengaruh pada pertempuran di pusat yang merupakan salah satu isu utama pada teori pembukaan (bandingkan bila kuda ditempatkan di f3, Kuda itu akan menyerang petak pusat e5 di daerah lawan sambil melindungi Pion pusatnya sendiri di d4). Sementara 6.h4 bertujuan untuk mengancam menjepit Gajah lawan di g5 dengan 7.h5 dan membuka ruang untuk Benteng-h1, meskipun posisi raja akan kurang nyaman bila Putih membuat rokade di sayap raja.]

6...Kf6 7.Gc4 e6 8.Kf4 [Akhirnya Kuda di h3 kembali ke tengah dan menyerang Gajah lawan di g6, meskipun ini langkah kedua Kuda dalam fase pembukaan (sesuatu yang sebenarnya tabu dalam teori pembukaan).]

8...Gd6 [Memberikan tekanan pada Kuda lawan di f4, hitam akan senang bila putih menukar kudanya dengan gajah hitam di g6, dimana dia akan membalasnya dengan 9.hxg6 (lajur-h akan terbuka, dan Benteng hitam di h8 akan menekan Pion putih di h2 secara langsung bersama-sama dengan Gajah di d6 secara x-ray dan tekanan itu masih bisa ditambah bila Menterinya di bawa ke petak c7)]

9.c3 Kbd7 10.Mf3 Kb6 11.Gb3 Kbd5

Hitam membawa kudanya dari b6 ke petak pusat d5, posisi yang sangat strategis, meskipun petak ini diserang tiga kali oleh buah putih (Kuda di f5, Gajah di b2 dan Mentri di f3). Hitam akan senang saja menerima bila terjadi pertukaran perwira minor dua kali, karena putih tidak mau membiarkan Kuda hitam bercokol di posisi itu.]

12.Kxg6 [Putih lebih memilih melenyapkan Gajah lawan di g6 yang menguasai diagonal petak terang b1–h7. Sekarang putih memiliki sepasang Gajah melawan hitam dengan Gajah+Kuda, tetapi ini membuat harapan lama hitam menjadi terkabul, membuka lajur h dengan 12.... hxg6. ]

[12.Kxd5? Kxd5 13.Gxd5 (13.c4 Langkah ini hanya akan membuat Gajah petak terang milik Putih di petak b3 menjadi canggung karena arah serangannya pada diagonal a2–g8 ditutup oleh pionnya sendiri dan dia tidak memiliki petak relokasi yang bagus untuk pos barunya, sementara itu untuk mendorng pion c4 atau d4 lebih lanjut menjadi tindakan bunuh diri buat Putih itu sendiri seperti terlihat dalam variasi berikut: 13...Kf6 14.d5? Akan memicu serangkaian pertukaran besar-besaran yang lebih diunggulkan untuk hitam. (Sementara itu, 14.c5? Gc7 Hanya meninggalkan Pion lemah putih di d4 yang sudah siap diserang menteri lawan.) 14...Gb4+ 15.Gd2 Gxd2+ 16.Rxd2 0–0 17.Bhd1 Ma5+ 18.Re2 cxd5 19.cxd5 exd5 20.Gxd5 Kxd5 21.Bxd5 Ma6+ 22.Rd1 Bfe8

Raja putih menjadi terjebak di tengah dan akan sangat rentan terhadap serangan kombinasi lawan.) 13...cxd5 Variasi ini akan menghasilkan Hitam memiliki sepasang Gajah, dengan struktur pion yang lebih baik (pion mayoritas di tengah dan berpeluang membuat strategi serangan minoritas di sayap menteri dengan memajukan pion di lajur  a dan b untuk merusak dan melemahkan pion sayap menteri lawan). Sementara itu, Gajah petak gelap milik putih di c1 menjadi jelek karena gerakannya dibatasi oleh struktur pion yang menempati petak sewarna dengannya dan Kuda putih di g3 juga jelek, gerakannya dibatasi oleh Pion hitam di e6 dan d5.; 12.c4 Menutup diagonal a2–g8 yang sudah dikuasai oleh Gajah petak terangnya sendiri dan dua pion c4 dan d4 berpotensi menjadi lemah. Ini mirip dengan variasi-A sebelumnya.]

12...hxg6 13.Gd2?!

Langkah ini bertujuan menyiapkan rokade sayap menteri, mungkin Putih merasa tidak nyaman membuat rokade sayap raja karena konsentrasi Perwira Hitam pada umumnya mengarah kesana, tetapi ia menempatkan Gajah di pos yang kurang agresive, bandingkan bila di tempatkan di petak g5 dimana dia membuat pin (pakuan) relative antara Kuda dengan Menteri yang memberinya peluang menukar paksa Gajah jelek ini (karena sewarna dengan struktur pionnya) di langkah berikutnya dengan Kuda kuat hitam di f6 (yang mem-back-up koleganya di petak pusat d5 dan menekan petak pusat di daerah putih e4). Mungkin Irene tidak ingin pertukaran itu karena akan meninggalkan Gajah Petak Gelap lawan yang kuat + Kuda kuat di d5 vs Gajah Petak Terang miliknya yang meskipun tidak jelek tapi posisi Kudanya kurang bagus, sementara ini masih fase babak tengah, lain halnya bila sudah di babak akhir kemungkinan seri karena faktor Gajah berlainan warna akan sangat tinggi. Mungkin juga dia berencana menukar Gajah Petak Gelap itu dengan Gajah lawan di f4 setelah melakukan beberapa pesiapan tentunya, sepeti: mendorong pion h2–h3 membawa Kuda ke e2 dan seterusnya.]

13...a5 14.0–0–0 a4 15.Gc2 a3 16.b3 Mc7 17.c4 Kb4 18.Ke4 Kxe4 19.Gxe4 0–0–0 20.g3 Gf8 [Hitam enggan memukul Pion Putih di a2, karena dilindungi secara tidak langsung oleh sebuah langkah taktis seperti terlihat dalam veriasi berikut:]

[20...Kxa2+ 21.Rb1 Kb4 22.c5!? Sebuah serangan ganda, Pion c4 menyerang Gajah Hitam di d6 dan sekaligus memutus perlindungannya terhadap Kudanya di b3 dari serangan Gajah Putih di d2.  22...a2+ 23.Ra1. Raja Putih memblok laju Pion Hitam tepat di petak promosinya, dan bukan pekerjaan mudah untuk memaksanya pindah dari posisi itu.]

21.Gf4 Gd6 22.Gd2 Gf8 23.Gf4 Gd6 24.Gd2

Sepertinya Hitam tidak menemukan langkah lanjutan yang meyakinkan untuk memaksakan kemenangan, sehingga dia memilih mengulang langkahnya tiga kali untuk mencari remis, sementara putih menerima saja pengulangan itu, dan memang secara obyektif posisi Hitam memang lebih unggul dan ini diamini oleh analisis komputer tetapi hitam tidak mau mengambil resiko. Yah, dari awal hasil remis memang sudah direncanakannya.]

½–½

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun