Mohon tunggu...
zulaychageaazzuhra
zulaychageaazzuhra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa s1 fakultas ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Ubasute, Praktik Membuang Orang Tua Ke Hutan

11 Desember 2024   06:22 Diperbarui: 11 Desember 2024   06:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto praktik membuang orang tua ke hutan ( Sumber : nationalgeographic.grid.id )

Ubasute sering dianggap sebagai praktik yang ekstrem, namun memiliki pesan moral yang dalam. Dalam kamus bahasa Jepang, "ubasute" berarti meninggalkan wanita tua, sementara istilah lain yang serupa adalah "oyasute" yang merujuk pada meninggalkan orangtua.

Berdasarkan laporan dari Ancient Origins (24/2/2019), ubasute termasuk dalam kategori senisida, yaitu pembunuhan dengan cara membuang orangtua lanjut usia ke tempat terpencil, seperti hutan.

Salah satu tempat yang diyakini sebagai lokasi umum praktik ini adalah hutan Aokigahara di kaki barat laut Gunung Fuji. Beberapa pihak mengaitkan praktik ini dengan kondisi masyarakat zaman dahulu yang menderita kelaparan akibat krisis ekonomi. Namun, para sejarawan hingga kini masih meragukan kebenarannya karena tidak adanya bukti konkret, sementara berbagai versi cerita mengenai ubasute berkembang.

Asal usul praktik ini diyakini berasal dari sebuah cerita India yang dibawa ke China pada abad ke-6. Cerita tersebut mengisahkan seorang raja yang membenci orangtuanya dan membuat peraturan kontroversial, yakni mengirim orang berusia 70 tahun ke pengasingan. Sementara menurut All That Interesting (9/11/2016), ubasute diyakini muncul di Jepang pada 1978, saat kemiskinan melanda dan beberapa daerah, seperti Gunung Asama, mengalami gagal panen.

Kondisi ini membuat keseimbangan antara jumlah penduduk dan ketersediaan pangan menjadi tidak seimbang, mendorong masyarakat untuk mengambil langkah ekstrem dengan meninggalkan orangtua mereka di hutan.

Meskipun dipandang tidak manusiawi, ubasute memiliki makna berbeda dalam budaya Jepang. Menurut Easy Sociology (23/5/2024), ubasute digambarkan sebagai cerita yang menggambarkan kesalehan, pengorbanan, dan dilema moral dari keluarga yang menghadapi tekanan berat. Dalam sastra dan seni Jepang, praktik ini dipandang sebagai tindakan pengorbanan orangtua demi kelangsungan hidup dan kesejahteraan generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun