Mohon tunggu...
Zulaikha Fadliyah
Zulaikha Fadliyah Mohon Tunggu... -

Seorang hamba yang berusaha mencapai gelar 'ahsanu amala'

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemicuan Bank Sampah Ajarkan Lingkungan Bersih Bebas Sampah

15 April 2016   02:21 Diperbarui: 15 April 2016   02:37 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sukaresmi - Sabtu (2/4) kemarin, sekolah tingkat dasar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathlaul Anwar Bakung, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi - Pandeglang menjadi target utama dalam kegiatan pemicuan bank sampah.  Pemicuan ini digagas oleh LAZ Harfa Cabang Pandeglang yang memiliki fokus dalam ESP (Environmental Services Program) atau program perbaikan lingkungan. Sebanyak 100 siswa/i dari kelas III sampai kelas VI dikumpulkan dan dilibatkan secara langsung di halaman sekolah tersebut pada pukul 08:30 WIB.

"Lingkaran besar, lingkaran besar, lingkaran kecil. Berputar-putar, berputar-putar, mencari teman... Tiga orang"  Nyanyian permainan itu diteriakkan oleh koordinator pemicuan, yaitu Kakak Zulaikha Fadliyah. Nyanyian ini membuat para siswa lari berhamburan dan mencari 3 orang kawannya. Satu orang berperan sebagai "kucing" dan dua orang lainnya berperan sebagai "anak".

Menurut Kakak Zulaikha, dunia anak adalah dunia bermain. Anak-anak akan sangat tertarik apabila sesuatu dikemas dengan permainan. Adapun permainan yang dimaksud harus sepadan dengan output, seperti permainan "Anak Kecil dan Kucing". Walaupun permainan ini hanya terkandung dongeng, tetapi anak-anak dapat menggambarkan kisah tersebut dalam imajinasi mereka. Yaitu kisah dimana terdapat seorang anak kecil yang sangat menyayangi kucingnya. Akan tetapi, kucing tersebut terseret oleh arus banjir dan menyebabkannya mati.

"Nilai pesannya ada pada saat si kucing kesayangan terseret banjir yang disebabkan oleh banyaknya tumpukkan sampah yang tidak teratur." Kata kakak perempuan yang baru berumur 22 tahun itu.

Setelah para siswa bersenang-senang bermain dan berdongeng, maka kegiatan inti dimulai. Para siswa membentuk lingkaran besar lagi. Kali ini, para siswa dikumpulkan berdasarkan deteran hitung. Terbentuklah 10 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 9-11 anggota. Setiap kelompok itu berbaris dan saling menghadap antara satu kelompok dengan kelompok lain. Sejenak, seluruh kelompok berbalik arah ke belakang dan saling memijit punggung temannya. Saat saling memijit, para siswa tidak tahu bahwa agen pemicuan yang lain menaburkan sejumlah sampah plastik kresek dan putihan di belakang mereka. Dan ketika para siswa berbalik badan, mereka kaget karena halaman sekolah berubah menjadi kotor dengan sampah.

"Nah adik-adik.. Lihat, di depan kita jadi banyak sampah. Indah tidak dipandangnya? Baiklah, sekarang kita akan berlomba melipat sampah. Tapi, sudah pada tahu belum bagaimana melipat sampah yang rapi?" Lanjut Kakak Zulaikha dan beliau segera mengajarkan lagu "Melipat Sampah Plastik" kepada para siswa.

Tidak lebih dari 3 kali lagu itu dilantunkan, para siswa sudah paham. Mereka langsung melipat sampah plastik yang berserakan di depan mereka. Sekitar 10 menit berlalu, semua sampah plastik sudah habis di lipat. Namun, anak-anak ingin mendapat lebih banyak sampah sehingga mereka berlari ke setiap sudut sekolah lalu mencari sampah plastik yang mereka temui. Ada yang menemukan sampah gelas plastik, kertas, hingga sedotan. Semua mereka lipat dan sampah-pun menjadi rapi.

Sesi perhitungan jumlah sampah dimulai. Kakak Ela, juri dalam lomba melipat sampah, memanggil satu per satu nama kelompok. Setelah 10 kelompok selesai di hitung, diumumkanlah pemenangnya. Dan hasilnya adalah lomba melipat sampah dimenangkan oleh Kelompok II. Hadiah berupa makanan diserahkan kepada kelompok tersebut. 

Kelompok lain yang belum menang dibagikan botol es sari buah masing-masing satu kelompok. Para siswa terlihat sangat menikmati es dikala haus dahaga menyapa. Mereka juga tampak riang dan sambil terus menyanyikan lagu Melipat Sampah Plastik. Semoga kegiatan pemicuan ini memberikan dampak positif di kalangan anak-anak hingga mereka dewasa. Kemudian lingkungan bersih bebas sampah semoga dapat terwujud di Desa Sukaresmi khususnya dan di seluruh wilayah di Indonesia pada umumnya. (khafa_harfapandeglang)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun