Trik Menulis PuisiÂ
A. Tujuan Pembelajaran
Menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk puisi dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.
B. Indikator
- Peserta didik mampu menjelaskan langkah menulis puisi C2
- Peserta didik mampu menelaah kesatuan tema puisi yang dibaca. C4
- Peserta didik mampu menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa. C6
C. Konsep Utama
Teks puisi
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual (mengingat)
Contoh Teks Puisi "Santri itu Berat" karya Ahmad Arif Ma'ruf.
2. Konseptual (memahami)
- Ciri-ciri teks puisi
- Gaya bahasa yang sering digunakan dalam puisi
- Citraan dalam puisi
3. Prosedural (menerapkan, menganalisis, mengevaluasi) dengan tips membuat puisi.
4. Metakognitif (menciptakan) dengan menulis puisi.
E. Mind Mapping
F. Uraian Materi Pembelajaran
Puisi merupakan karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan seseorang dengan bahasa yang terikat irama, matra, serta penyusunan lirik dan bait. Bisa dikatakan pula kalau puisi merupakan karya satra yang memiliki nilai estetik atau keindahan.
Untuk itu puisi memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Puisi disusun dengan pilihan kata yang padat dan indah
2. Puisi disusun dalam bentuk larik atau baris
3. Larik atau baris dihimpun dalam bait-bait
4. Rima atau sajak bebas tidak terikat, seperti dalam pantun dan syair
5. Lebih bersifat ekspresif
Â
Unsur-unsur pembangun puisi secara fisik:
1. Majas dan irama
Majas adalah kiasan yang digunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi pembaca.
Majas/Gaya Bahasa yang Sering Muncul dalam Puisi:
- Personifikasi. Benda mati memiliki aktivitas seperti manusia.
Contoh: Rumput-rumput bergoyang; Matahari tersenyum; Bumi menangis; Angin membisikkan namamu.
2. Metafora. Penggunaan kata untuk mengumpamakan keadaan/perasaan.
Contohnya: Ibu, kaulah gua teduh; kaulah ibu, laut, dan langit; Raja siang memancarkan teriknya.
3. Hiperbola. Kata-kata yang maknanya melebih-lebihkan.
Contohnya: Cita-cita dan mimpiku setinggi langit; Walau ke ujung dunia, pasti akan kunanti.
4. Simile. Mengumpamakan sesuatu menggunakan kata seperti, bagai, bak.
Contohnya: kita seperti sepasang sepatu, selalu bersama tapi tak bisa menyatu; Aku tanpamu seperti butiran debu.
2. Penggunaan kata-kata konotasi
Yang dimaksud konotasi adalah kata yang bermakna kiasan atau bukan makna sebenarnya. Kiasannya berdasarkan pengalaman, kesan, maupun imajinasi, dan perasaan penyair atau yang membuat puisi. Namun, tentu saja tidak semua kata yang digunakan bermakna konotasi melainkan juga menggunakan kata yang bermakna denotasi atau makna yang sebenarnya.
3. Kata-kata berlambang
Lambang disebut juga dengan simbol. Misalnya gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu.
4. Pengimajian dalam puisi
Pengimajian atau imajinasi adalah kata-kata yang dapat menimbulkan daya bayang atau daya khayal terlebih saat puisi dibacakan. Dengan demikian kita sebagai pembaca atau orang yang mendengarkan pembacaan puisi seolah-olah merasakan, melihat, atau bahkan mengalami sendiri yang diungkapkan oleh penyair.
5. Rima atau ritme
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Rima menjadikan puisi lebih indah dan makna yang lebih kuat.
Jenis rima dalam puisi adalah:
Rima berpeluk (a-b-b-a)
- Rima kembar (a-a-b-b)
- Rima bersilang (a-b-a-b)
- Rima sama/rangkai (a-a-a-a)
- Rima patah (a-a-b-a, a-b-a-a, a-b-b-b, a-a-a-b)
- Rima asonansi: pengulangan bunyi-bunyi vokal, baik dalam satu baris maupun pada baris-baris yang berlainan.
- Rima aliterasi: perulangan bunyi konsonan baik dalam satu baris maupun dalam baris-baris yang berlainan.
- Rima disonansi: pengulangan bunyi vokal yang berlawanan.
6. Tata Wajah (Tipografi)
Tipografi merupakan pembeda penting antara puisi, prosa, dan drama.
Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf, tetapi berbentuk bait.
Â
Unsur pembangun puisi secara batin antara lain:
1. Tema
Tema adalah hal yang melandasi penulisan puisi. Tema biasanya tersirat dalam keseluruhan puisi. Secara global tema dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Misalnya tema pendidikan (didaktis), tema keagamaan (religius), tema kemanusiaan (sosial), kebangsaan (patriotisme), tema budaya, percintaan, dan lain-lain.
2. Nada dan suasana
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Misalnya menggurui, menasihati, meratap, menyanjung, mengejek, protes, dan lain-lain. Sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Misalnya sedih, gembira, haru, dan lain-lain. Di samping itu situasi juga diartikan sebagai suasana yang tergambar dalam puisi. Misalnya sunyi, senyap, mencekam, khitmad, khusuk, ramai, gaduh, dan lain-lain.
3. Perasaan dalam puisi
Puisi mengungkapkan perasaan penyair yang diperoleh dari pengalaman atau pengamatan dari penyairnya. Oleh karena itu dalam menulis puisi penyair akan menggunakan imaji-imaji, majas, serta diksi untuk mengekspresikan hasil pengalaman atau pun pengamatan yang telah didapatnya.
4. Amanat
Amanat merupakan pesan penyair terhadap pembaca lewat puisi yang telah dibuatnya. Pesan tersebut disampaikan secara tersirat. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Amanat merupakan hal yang mendorong penyair menciptakan puisinya.
Â
C. Jenis-jenis puisi
Jenis puisi antara lain:
1. Balada adalah sajak yang berisi cerita atau kisah.
2. Romance adalah sajak yang berisi curahan perasaan cinta.
3. Elegi adalah sajak yang mengandung ratapan dan ungkapan kesedihan, keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena peristiwa kematian atau untuk menggambarkan perasaan kehilangan.
4.Ode adalah sajak yang berisi sanjungan kepada orang yang dianggap berjasa dalam masyarakat atau pahlawan.
5. Himne adalah sajak yang berisi pujian kepada Allah, tanah air, seseorang, atau sesuatu yang dimuliakan.
6. Epigram, slogan, semboyan adalah sajak yang berisi semboyan ajaran hidup.
7. Satire adalah sajak yang berisi sindiran, kritik, atau kecaman, misalnya ditujukan untuk menyindir kepincangan sosial atau kebobrokan moral.
Tips Menulis Puisi
- Rasakan suasana hatimu! Bahagia? Senang? Sedih? Ada harapan? Malas? Jenuh?
- Tentukan satu tema puisi atau satu objek.
- Sampaikan perasaan yang ada di imajinasimu dalam bentuk kata-kata.
- Gunakan gaya bahasa.
- Lakukan penyuntingan di akhir.
Â
D. Sumber Bacaan
Antologi Pentigraf dan Puisi "Tumpahan Kisah" MGMP Bahasa Indonesia Wilayah Tengah Kab. Jombang. Boenga Ketcil.
Rakhma, Subarna. Bahasa Indonesia. PT Gramedia, Jakarta.
Habsi. "Suka puisi? Tak usah malu! Ini manfaat puisi yang sangat bagus!" https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/your-life/manfaat-menulis-puisi/
Neneng, Sri Mulyati. Jurnal "Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Audio-Visual". https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/literasi/article/view/81
Contoh Puisi:
Santri itu Berat
Karya: Ahmad Arif Ma'ruf
Santri itu berat, kamu tak akan kuat
Mendaras Qur'an
Saat yang lain mendaras chatingan
Belajar sampai larut
Saat yang lain larut dalam mimpi
Bangun tahajjud
Saat kawanmu dalam hangat selimut
Sambut azan subuh
Saa yang lain memanjakan tubuh
Santri itu berat, kamu tak akan kuat
Menghapal baris-baris ayat suci
Saat temanmu menghapal baris-bari lirik lagu mellow
Menyetor hapalan
Saat kawanmu menyetor postingan
Santri itu berat, kamu tak akan kuat
Tetap takzim pada Kyai
Saat di era millennial tata krama jadi barang mahal
Tetap tawadhu dan taat pada ortu
Saat belantara medsos makin tak menentu
Santri itu berat karena itulah jalan
Menuju rahmat, berkat, dan nikmat
Â
MODUL AJAR
Â
BAHASA INDONESIA
 Â
Â
Disusun Oleh:
Â
Â
Â
NAMA Â Â Â Â Â Â Â Â : ZULAIHAH HANUM
Â
NO PESERTA Â : 2219845
Â
FASE Â Â Â Â Â Â Â Â Â : D
Â
KELAS/SEM. Â Â : VIII/1
Â
Â
PENDIDIKAN PROFESI GURU
Â
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Â
OKTOBER 2022
Â
Â
Â
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA
Â
INFORMASI UMUM PERANGKAT AJARÂ
- Nama Penulis      : Zulaihah Hanum
- Instansi            : MTs Al-I'anah Playen
- Tahun              : 2022
- Jenjang Sekolah    : SMP/MTs
- Kelas               : MTs
- Alokasi Waktu     : 4 x 35 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN
- Fase D
- Elemen : Menulis (menulis teks puisi)
- Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.
- Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik mampu menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa (C6).
- Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran:
- 1. Â Peserta didik mampu menjelaskan langkah menulis puisi (C2).
- 2. Â Peserta didik mampu menelaah tema puisi yang dibaca (C4).
- 3. Â Peserta didik mampu menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa (C6).
- Konsep Utama: Teks puisi
KOMPETENSI AWALÂ
- Peserta didik sebelum mengikuti pelajaran belum mampu menjelaskan langkah menulis puisi, sedangkan setelah pembelajaran diharapkan mampu menjelaskan langkah menulis puisi.
- Peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran belum mampu menelaah tema puisi yang dibaca, setelah pembelajaran diharapkan mampu menelaah kesatuan tema puisi yang dibaca.
- Peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran belum bisa menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa, setelah pembelajaran diharapkan mampu menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa.
- PROFIL PELAJAR PANCASILA
- Kreatif yang ditunjukan melalui peserta didik dapat menghasilkan gagasan yang orisinal dan dapat menghasilkan sebuah karya dari tindakan yang orisinal yaitu menulis puisi.
- Mandiri yang ditunjukkan melalui peserta didik dapat merencanakan dan motivasi diri dalam menulis puisi.
- Bernalar kritis ditunjukkan melalui peserta didik dapat menulis puisi dengan menggunakan berbagai pemikiran kritisnya.
- SARANA DAN PRASARANA
- Laptop, Infocus, video materi ajar yang saya buat dan diunggah di youtube: https://youtu.be/10EcvjGuN3M
- Buku paket Bahasa Indonesia, modul ajar, kamus KBBI offline.
- Artikel berjudul "Suka puisi? Tak usah malu! Ini manfaat puisi yang sangat bagus!" yang ditulis oleh Habsi.
- Puisi "Santri itu Berat" karya Ahmad Arif Ma'ruf.
TARGET PESERTA DIDIK
- Peserta didik reguler.
MODEL PEMBELAJARAN: Project Based Learning (PjBL)
METODE PEMBELAJARAN:Â
- Tanya jawab-curah pendapat
- Stimulus gambar/foto
- "Tiga Kata Kunci"
- Gelar karya-apresiasi karya
MODA PEMBELAJARAN :Â
Luring (tatap muka)
KOMPONEN INTI
Â
PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan membiasakan menulis puisi, maka siswa akan mendapatkan banyak manfaat, di antaranya adalah:
- Meningkatkan kreativitas.
- Memberikan ketenangan dan rasa lega.
- Menambah keberanian.
- Meningkatkan kepercayan diri dalam berkarya.
- Kesempatan mendapatkan penghasilan dan popularitas.
PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan  1
1. Bagaimana cara kalian menemukan inspirasi untuk menulis?
2. Bagaimana langkah-langkah menulis puisi menurut kalian?
Pertemuan 2
1. Bagaimana cara menulis puisi dengan kesatuan tema?
2. Bagaimana cara menulis puisi dengan memperhatikan citraan, pengindraan, diksi, dan gaya bahasa?
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARANÂ
PERTEMUAN PERTAMA
Kegiatan AwalÂ
Orientasi
1. Peserta didik merespons salam yang dilontarkan oleh guru.
2. Guru memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4. Guru memeriksa kesiapan murid dalam mengikuti pelajaran.
Contoh: "Bagaimana kabar kalian, semuanya sehat?"
Apersepsi
1. Guru mengaitkan pembelajaran yang akan disampaikan dengan pembelajaran sebelumnya, dengan beberapa pertanyaan.
a. Menurut kalian apa itu puisi?
b. Unsur pembangun puisi itu apa saja?
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan fenomena saat ini, dengan beberapa pertanyaan, seperti berikut:
a. Pernahkah kalian merasa sangat sedih atau bahagia?
b. Ketika berada pada perasaan tersebut, apakah kalian menumpahkannya dalam catatan harian, status/cerita di media sosial, menceritakan ke orang lain, ataukah menyimpannya sendiri?
   Tahukah kalian bahwa sekarang ada undang-undang ITE, jadi jangan gegabah dalam menulis apapun di media sosial.
Motivasi
1. Peserta didik menyimak motivasi dari guru. Contoh: Pada pertemuan kali ini kalian akan mempelajari bagaimana menulis teks puisi. Kalian tahu tidak bahwa mencurahkan hati melalui tulisan adalah hal yang paling efektif untuk hati kita?
2. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari.
Pemberian Acuan
1. Peserta didik menerima informasi tentang Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai.
2. Peserta didik menyimak pemaparan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
3. Guru menggali pengetahuan peserta didik berkaitan dengan teks puisi, misalnya:
a. Bagaimana cara kalian menemukan inspirasi untuk menulis?
b. Bagaimana langkah-langkah menulis puisi menurut kalian?
Kegiatan intiÂ
- 1. Menentukan pertanyaan atau masalah utama
- a. Sebagai panduan untuk memahami materi puisi, guru menayangkan sebuah video pembelajaran tentang materi puisi yang telah diunggah di channel youtube; https://youtu.be/10EcvjGuN3M
- b. Guru membagikan LKPD 1 dan menyajikan contoh teks puisi "Santri itu Berat" karya A. Arief Ma'ruf. Bisa diakses di google drive:
- https://drive.google.com/file/d/1kEpBCat5yMZisVMq22FGtXZ9Xui31NIg/view?usp=sharing
- c. Peserta didik membaca dan menentukan unsur instrinsik puisi dan memprediksi latar belakang penulisan puisi tersebut. Tugas tersebut dikumpulkan di link googel docs berikut:
- Â https://docs.google.com/document/d/10xWmHHw-QcoD8WDFTP0Ol-TwZsvrNjVvB2Jwl-20FfE/edit?usp=sharing
- Â
- 2. Merencanakan proyekÂ
- a. Guru menyajikan sebuah foto yang akan dijadikan materi untuk menulis puisi. Peserta didik mencermati foto tersebut.
- b. Peserta didik diberi stimulus untuk berpendapat dengan menjawab pertanyaan berikut secara lisan:
- Bagaimana perasaanmu saat melihat foto tersebut?
- Apa yang sebaiknya kamu lakukan jika bersama ayah dan ibu?
- Ungkapan seperti apa yang ingin kamu sampaikan kepada kedua orang tua?
- Jika diminta menulis puisi tentang foto tersebut, pesan apa yang akan kamu sampaikan?
- c. Guru membagikan daftar diksi yang indah/puitis sebagai tambahan referensi bagi siswa dalam menuangkan ide, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk puisi (terlampir). Bisa diakses di google drive berikut:
- https://docs.google.com/document/d/1W6_sfRuQle1EdNFMn3SfOlnSLCWYVIdo/edit?usp=sharing&ouid=116148966368221749836&rtpof=true&sd=true
- 3. Membuat jadwal penyelesaian proyekÂ
- a. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai proyek gelar karya.
- b. Guru membagikan LKPD 2 dan meminta peserta didik untuk menyiapkan alat tulis.
- c. Guru memberi waktu 10 menit kepada peserta didik untuk menentukan tiga kata kunci yang mewakili isi gambar/foto tersebut secara berkelompok.
- d. Guru meminta peserta didik untuk mengembangkan tiga kata kunci yang telah mereka pilih itu menjadi sebuah teks puisi secara lengkap.
- e. Peserta didik mulai melakukan proses kreatif menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa di bawah bimbingan guru.
PERTEMUAN KEDUA
- Â
- Kegiatan Inti
- 4. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek
- a. Peserta didik menyiapkan karya puisi hasil diskusi kelompok masing-masing.
- b. Peserta didik secara berkelompok dibimbing oleh guru melakukan penyuntingan.
- c. Peserta didik membaca ulang dan memastikan makna tiap baris puisi memiliki keindahan dan kedalaman makna.
- d. Peserta didik menambahkan gaya bahasa dan citraan yang sesuai dengan tema puisi.
- 5. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek
- a. Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya dengan menempel pada dinding karya.
- b. Peserta didik lain memberikan penilaian melalui rubrik penilaian yang disiapkan guru.
- c. Peserta didik diberikan waktu 5 menit untuk mengapresiasi karya teman sejawat. Ketika waktu yang diberikan habis, mereka harus bergeser, untuk mengapresiasi karya teman selanjutnya. Kegiatan apresiasi ini dilakukan sampai puisi terakhir.
- 6. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek
- a. Pendidik mengajak peserta didik mengevaluasi hasil proyeknya.
- b. Pendidik meminta peserta didik merefleksi hasil proyeknya.
- Penutup
- 1. Peserta didik bersama guru merefleksikan kesulitan dan manfaat yang didapat dalam pembelajaran.
- 2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang dipelajari.
- 3. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada peserta didik.
- ASSESMEN
No
Jenis
Bentuk
1.
Diagnostik
Memberikan soal pilihan ganda mengenai materi yang akan disampaikan, dengan tujuan mengidentifikasi mengukur kemampuan awal siswa mengenai materi menulis puisi, bukan untuk mengejar skor.
2.
Formatif
1. Peserta didik mendiskusikan isi dan unsur pembangun teks puisi "Santri itu Berat".
2. Peserta didik menemukan tema, sudut pandang, dan imajinasi dari puisi yang dibaca.
3. Peserta didik mengisi LKPD.
4. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi gelar karya yang sudah dilaksanakan.
3.
Sumatif
1. Latihan soal pengetahuan.
2. Latihan soal keterampilan.
PENGAYAAN DAN REMIDIAL
- Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat kriteria paham dalam materi ini dengan kegiatan pemberian contoh puisi lain sebagai latihan tambahan (tingkat kesulitan lanjutan/di atasnya).
- Remidial diberikan kepada peserta didik yang mendapat kriteria paham sebagian dan tidak paham dengan kegiatan mengulang pembelajaran.
REFLEKSI PESERTA DIDIK
1. Bagaimana cara menemukan inspirasi yang efektif?
2. Bagaimana cara menulis puisi yang memiliki kesatuan tema?
3. Apakah kalian mampu menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa?
4. Adakah materi yang sulit dipahami?
5. Kesulitan apa yang kalian hadapi ketika melakukan proses kreatif?
6. Bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar tersebut?
REFLEKSI PENDIDIK
- 1. Apakah metode menulis ("Tiga Kata Kunci" dengan bantuan pemantik gambar/foto) yang dipilih memudahkan peserta didik menulis puisi?
- 2. Bagaimana cara membuat pembelajaran lebih dinamis pada pertemuan berikutnya?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H