Kehadiran orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam hidup anaknya. Peran ayah dan ibu tentu memiliki posisi yang berbeda namun keduanya memiliki peran yang sama-sama penting. Jika salah satu ataupun keduanya tidak hadir dalam kehidupan anak, maka akan menimbukan efek psikologis tertentu.
Kehadiran sosok ibu tidak akan bisa digantikan oleh orang lain termasuk ayah. Hal ini karena mereka berdua memiliki karakter dan peran yang berbeda dalam pola asuhnya.
Ketidak adanya sosok ayah ataupun ibu dalam membesarkan anak berpotensi menyebabkan berbagai masalah bagi tumbuh kembang anak. Baik kehilangan sosok mereka yang disebabkan karena meninggal dunia, perceraian, ataupun karena ditelantarkan, ketiganya berpotensi menyebabkan dampak yang bermacam macam.
Sebenarnya banyak juga anak yang tetap bisa tumbuh berkembang dengan baik meskipun tanpa sosok ayah ataupun ibu di sampingnya. Karena sebagian dari mereka merasakan sosok pengganti orang tua dari nenek, kakek, ataupun ayah dan ibu sambung. Karena meskipun tanpa salah satu sosok orang tua, seorang anak tetap harus memiliki support system yang baik agar tumbuh menjadi anak yang baik dan kuat di kemudian hari.
Namun dampak psikologis anak tanpa figure orang tua tidak bisa diabaikan begitu saja.
Berikut beberapa dampak psikologis anak yang dibesarkan tanpa figur ayah :
- Lebih rentan mengalami depresi. Memiliki perasaan takut terhadap penolakan dan takut ditinggalkan, membuat seseorang memilih mengasingkan dirinya secara emosional. Dampak psikologis ini terjadi karena mereka menghindari health relationship karena merasa tidak pantas dan lagi lagi takut untuk terluka. Hingga lama kelamaan timbul pikiran buruk hingga depresi.
- Cenderung memiliki harga diri yang rendah. Ketiadaan sosok ayah menimbulkan dampak buruk bagi harga diri anak, terutama pada anak perempuan. Kepercayaan diri anak perempuan menjadi sangat berkurang tanpa kehadiran sosok ayah. Dampak ini bisa berpengaruh dalam bidang pribadinya, fisik, akademik, sosial, asmara, ataupun bidang profesionalitasnya.
- Merasa harus berjuang keras dalam menjalin dan mempertahankan hubungan. Bagi seorang anak yang tumbuh tanpa figure ayah, meraka akan cenderung kesulitan dalam menjalin hubungan yang langgeng dikarenakan pernah merasa tidak diakui oleh sosok laki-laki pertamanya yaitu ayahnya. Menjadikan seseorang itu baik secara sadar atau tidak sadar menghindari hubungan dengan orang lain dikarenakan tidak ingin mengambil risiko untuk kembali terluka.
- Lebih rentan terhadap pergaulan bebas. Anak yang tumbuh tanpa figur ayah dinilai lebih rentan terjebak dengan pergaulan bebas. Berbagai macam dampak psikologis yang mereka alami biasanya menyebabkan mereka melampiaskan kepada alkohol.
Berikut Dampak Psikologis anak yang tumbuh tanpa figure Ibu:
- Merasa kurang disayangi. Seorang ibu lebih mudah dalam mengekspresikan perasaan sayangnya, tidak adanya sosok ibu membuat anak kurang merasakan kasih sayang yang ia inginkan.
- Merasa tidak berharga. Cenderung merasa ragu dan kurang percaya diri serta tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri.
- Memiliki perilaku agresif.
- Sulit berkomunikasi dengan orang sekitar. Seorang anak yang terpisah dengan ibunya sejak kecil cenderung merasa kesepian dan sulit untuk memahami lingkunga dengan baik. Menyebabkan anak memiliki emosi yang tidak teratur dan tumbuh menjadi orang yang sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain.
- Sulit mempercayai orang lain. Sama halnya dengan dampak tanpa kehadiran sosok ayah, memiliki perasaan takut ditinggalkan membuat seseorang sulit untuk mempercayakan hidupnya pada orang lain.
Namun tidak bisa dipukul rata seperti hal di atas, Kembali lagi pada kondisi psikologis setiap iindividu, karena tidak semua anak mengalami hal ini. Banyak anak yang tetap bisa hidup normal tanpa kehadiran salah satu sosok orang tua dalam hidupnya. Yang perlu dilakukan oleh para pendamping pada kondisi seperti ini adalah memastikan anak tumbuh dengan tanpa kekurangan perhatian dan pengawasan yang penuh. Jangan membiarkan anak tumbuh dalam kesepian dan merasa kehilangan banyak figur dalam hidiupnya.
Boleh dicoba nih mencari kebahagiaan dan kesenangan dengan cara kita sendiri tanpa menggantungannya kepada orang lain, termasuk orang tua. Karena pada dasarnya kehilangan dan kepergian seseorang merupakan sebuah perjalanan hidup yang pasti akan dihadapi.