Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin pesat, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengatasi pengangguran bahkan, Â Indonesia merupakan tingkat pengangguran tertinggi di Asean, menurut internasional menrtary fond (IMF), pada April 2024, menyebutkan bahwa pengangguran di Indonesia mencapai 5,2% tertinggi di bangdingkan enam negara lain di asia tenggara.
Salah satu penyebab tinggi angka pengangguran adalah ketidak sesuaian pendidikan, rata rata-rata latar belakang pendidikan angkatan kerja tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang tersedia menurut analisa Mentri ketenaga kerjaan Ida Fauzia menyatakan bahwa, faktor utama banyak nya angka pengangguran yaitu kurangnya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kurikulum di Indonesia seringkali tidak mengikuti perkembangan dunia kerja, sehingga lulusan tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Program pelatihan dan keterampilan masih terbatas, sehingga lulusan kesulitan untuk menyesuaikan kemampuan mereka dalam dunia kerja, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas masih sangat terbatas,terutama di daerah terpencil. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan kesulitan dalam bersaing.
Untuk mengatasi masalah ini di perlukan upaya bersama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha. Pemerintah perlu meningkat kan kualitas pendidikan dan memperkuat program pelatihan serta pengembangan keterampilan, lembaga pendidikan perlu membarui kurikulum pendidikan, sehingga menciptakan lulusan yang sesuai dengan dunia kerja.
Namun, pendidikan saja tidak cukup untuk mengatasi pengangguran. Kebijakan pemerintah, faktor ekonomi dan perkembangan teknologi memiliki peran penting.Pemerintah perlu meningkat investasi yang kondusif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H