Mohon tunggu...
Siti Zulaehah
Siti Zulaehah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketersedian Buku yang Masih Terbatas

11 Juli 2017   07:18 Diperbarui: 11 Juli 2017   07:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait masalah ini, Ahmad Watoni mahasiswaa pada Program Studi(Prodi) Pendidikan Sosiologi mengomentari kekurangan buku yang ada di ruang baca masih sangat terbatas khususnya buku sosiologi. Watoni juga mengeluhkan tentang suasana dan tata ruang yang ada ruang baca serta fasilitas-fasilitas yang kurang mendukung. "Semua organisasi-organisasi yang ada di FKIP seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Pertimbangan Mahasiswa (DPM),dan lain-lain agar berpartisipasi membangunr uang baca lebih baik dari sebelumnya, agar mahasiswa senang berkunjung dan bersemangat belajar ataupun membaca buku diruang baca FKIP." Imbuhnya.

Selain kekurangan buku baru dan fasilitas-fasilitas yang kurang memadai adahal yang belum diterima sebagian mahasiswa yaitu" tidak boleh meminjam buku melainkan harus di photocopy dan ruang baca FKIP dibuka sampai pukul 14.00,sedangkan kita pulang kuliah sampai pukul 16.00, pelayanan tutup duluan daripada jam kuliah mahasiswa, jadinya pelayanan ruang baca FKIP tidak dinikmati oleh mahasiswa yang reguler sore." tambah Muhammad Fahri mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi.

Sementara itu, ditemui di ruang baca, Sabtu (14/01)Supardindan Putu selaku pengurus ruang baca FKIP mnengutarakan bahwa, ruang baca FKIP di buka kembali pada tanggal 8 Desember 2016 lalu, yang sekian lama ruang baca di tutup karena ada renovasi. "pada hari Senin--Kamis ruang baca dibuka sampai pukul 14.00, hari Jumat dibuka sampai pukul 11.00 dan hari Sabtu dibuka sampai pukul 12.30,pelayanan ini di berlakukan karena kami bekerja pull satu minggu, seandainya kami bekerja tidak pull satu minggu bisa-bisa saja kita buka ruang baca sampai batas yang di inginka nmahasiswa."

Tidak hanya mahasiswa, untuk masalah ini pun,dosen juga berpendapat tentang ruang baca yang ada di FKIP, ditemui secara terpisah pada Sabtu (26/11) dosen Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Hj. Rispawati mengatakan, jika kita lihat dari sudut pandang yang khususnya di Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu PPKn dan Sosiologi memiliki laboraturium sendiri, di laboraturium IPS menyediakan buku terbaru yang lengkap akan tetapi yang menjadi kelemahan adalah jumlah buku yang masih kurang, untuk satu judul buku hanya terdapa tempat buku dan minimalnya tiga buku.

"Di ruang baca FKIP masih banyak kekurangan diantaranya ketersediaan buku panduan untuk mahasiswa masih terbatas dan tempatnya yang kurang menarik serta petugas piket yang ada diruang baca kurang perhatian," sebutnya.

Hj.Rispawati menceritakan, ada seorang mahasiswa yang datang keruang baca FKIP mencari buku panduaan untuk mengerjakan tugas namun buku yang di cari tidak ada.Hal ini yang menyebabkan mahasiswa malas datang keruang baca FKIP, unntuk itu kebanyakan dari mahasiswa lebih sering datang ke Unit Pelayanan Terpadu (UPT) PerpustakaanUniversitas. Hj. Rispawati juga mengharapkan bahwa dengan adanya pembangunan atau renovasi saat ini, mudah-mudahan ruang baca di FKIP lebih baik dari sebelumnya dan buku-bukunya lebih lengkap, sehingga mahasiswa senang datang keruang baca di FKIP.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun