Mohon tunggu...
Zuladyra Rudani
Zuladyra Rudani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca dan mencari berita terbaru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Penyebab dari Meletusnya Gunung Semeru dalam kajian Geomorfologi?

15 Mei 2024   18:06 Diperbarui: 15 Mei 2024   18:41 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekanbaru - Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung Semeru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi aktif di Indonesia. Puncak Gunung Semeru disebut Mahameru, yang memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini membuat Gunung Semeru menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa.

Gunung Semeru meletus pada 2021 karena aktivitas vulkaniknya yang intens. Secara geomorfologi, letusan ini dapat disebabkan oleh penumpukan tekanan di bawah permukaan, yang akhirnya menyebabkan tekanan yang cukup besar untuk melepaskan material vulkanik, gas, dan lava. Letusan juga dapat dipengaruhi oleh struktur geologis di bawah permukaan, seperti patahan dan retakan, yang memungkinkan magma untuk naik ke permukaan.

Gunung Semeru kembali erupsi mengeluarkan guguran awan panas hingga lahar dingin pada 4 Desember 2021 ini meluluh lantakkan ratusan bangunan, merenggut nyawa sejumlah warga hingga hewan ternak mati atau terjebak dalam abu vulkanik. Setelah erupsi, datang banjir lahar dingin hingga menghanyutkan mobil relawan.Gunung Semeru juga terpantau mengalami dua kali gempa letusan dengan durasi 55-125 detik. 

Sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 -- 120 detik.Letusan diperkirakan dimulai ketika kubah lava di kawah puncak runtuh karena curah hujan yang tinggi. Seorang ahli vulkanologi di Institut Teknologi Bandung mengatakan aliran puing letusan merupakan akumulasi material dari letusan masa lalu. Hujan deras mengikis material vulkanik di puncak, membuat kubah lava tidak stabil. Kubah yang runtuh memicu serangkaian aliran piroklastik yang menuruni lereng gunung berapi

Letusan gunung memiliki dampak yang luas, termasuk:

1.Ancaman terhadap Keselamatan: Letusan dapat mengakibatkan korban jiwa dan cedera akibat aliran piroklastik, lahar, dan awan panas.

2.Kerusakan Infrastruktur: Debu vulkanik, material piroklastik, dan lahar dapat merusak jalan, bangunan, dan infrastruktur lainnya.

3.Gangguan Transportasi: Letusan dapat mengganggu transportasi udara karena debu vulkanik yang dapat merusak mesin pesawat dan mengganggu penerbangan.

4.Gangguan Kesehatan : Debu vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan lainnya pada manusia dan hewan.

5.Kerusakan Lingkungan: Letusan dapat merusak lingkungan, termasuk lahan pertanian, hutan, dan ekosistem alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun