Mohon tunggu...
Zul Hendri Nov
Zul Hendri Nov Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya sangat ingin menjadi make of change untuk indonesia, melakukan perubahan untuk keluarga,agama dan bangsa indonesia menjadi jeuh lebih baik karena itu doa saya :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

seglintir harapan di kesepian malam

20 September 2012   16:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lirih malam terdiam diantara sapaan musik yang menyala dan menemani untuk bersahaja ditemani segelas air panas penghangat badan
melirik langit meski tampa bintang dan hanya ada deraian gemercik air hujan yang jatuh satu persatu

berjalan tertatih untuk menghidupi diri dan melanjutkan sebuah pendidikan di bangku perkuliahan meski tampa materi yang lebih yang singgah menemani

pernah mersa iri melihat sekelompok manusia yang diberi hidup berkecukupan, namun setidaknya ku berterima kasih diberi kesempatan dalam sebuah beasiswa untukku mengejar semua mimpi-mimpi"

menggadaikan perasaan cinta dan kasih sayang yang dimiliki meski telah hilang didalam semeraut kesakitan hati

sepi didalam kesunyian memberikan sebuah arti tentang bagaimana memanfaatkan kebersamaan dikala kebahagian menghampiri, menelaah dari setiap kesedihan dan merubahnya menjadi sebuah canda kebersamaan.

meski terkadang gelombang angin meniup dan menerbangkan fikiran menjadi sebuah klimak dan menguji kesabaran dikala emosi datang menghampiri dan melekat pada hati, namun keberagaman dan masukan asumsi yang baik melambangkan sosok kepedulian yang membuat ku terjengkal hingga menitikan air mata untuk berterimakasih

didalam kesempurnaan melahirkan sebuah kekurangan, namun kekurangan telah membuatku besar hingga kebal menantikan sebuah arti kehidupan yang selanjutnya untuk mencapai kesuksesan

by. zul hendri nov

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun