Bangsa indonesia adalah bangsa yang besar, dimana bangsa ini lahir dari sebuah semangat persatuan pemuda-pemudinya. Bangsa yang pergerakannya selalu dimotori oleh kekuatan pemuda-pemudinya baik ketika menyatukan sumpah pemuda, merebut kemerdekaan serta mereformasi sebuah pergerakan rezim yang bertentangan dengan prinsip dasar negara indonesia.
Semangat pemuda-pemudi yang begitu besar mengantarkan indonesia kesebuah gerbang menuju kemakmuran, dimana didalam gerbang tersebut terselip cita-cita luhur terhadap bangsa ini, namun didalam pergerakan menuju kedalam gerbang tersebut pemuda-pemudi indonesia teehenti karena terselip sebuah kelemahan, dimana kelemahanya adalah pemuda-pemudi indonesia saat ini tidak mampu untuk menghantarkan bangsa indonesia kedalam gerbang kemakmuran tersebut.
Pemuda-pemudi yang begitu kokoh mempertahankan bangsa dari penjajahan fisik dari negara luar, namun pemuda –pemudi indonesia tak mampu melawan penjajahan moral yang sedang mengintervensi setiap pemikiran anak bangsa, dimana hal kecil merundug menjadi sebuah permasalahn besar yang tidak berkesudahan. Apa permasalahanya?? “ permasalahnya adalah pemuda-pemudi indonesia tak mampu untuk melawan hasrat yang seolah sepele tapi bisa berujung besar yaitu “NEPOTISME KECIL-KECILAN” nepotisme kecil-kecilan sering dilakukan oleh pemuda pemudi indonesia tampa tersadari, sebagaimana contohnya bisa kita lihat didalam kehidupan kampus,sekolah bahkan didalam pergaulan sehari-hari.
Pemuda indonesia tidak mampu melawan sebuah kebobrokan moral tersebut. dapat kita buktikan pada sebuah pergaulan atau pertemanan yaitu dengan rasa segan- menyegani. rasa segan- menyegani memang hal yang luar biasa didalam sebuah pergaulan dimana kita akan begitu dihargai jika mempunyai rasa segan-menyegani yang tinggi, Namun Rasa Segan Menyegani Ini Telah Menjadi Sebuah momok Penghancur Moral Anak Bangsa Jika Kita Tidak Bisa Menempatkan Posisi Dalam Segan Menyegani, MENGAPA DEMIKIAN?? Karena rasa segan menyeganilah asal mulanya sebuah “NEPOTISME KECIL-KECILAN” kita bisa lihat dan mungkin pembaca juga sependapat dengan saya, kita lihat didalam masuk sebuah instansi/lembaga dimana rasa segan menyegani itu mempunyai pengaruh yang luar biasa sebagai alternatif untuk mempermudah kitaa memasuki instansi/lembaga tersebut.
Mmmh, bisa kita kerucutkan pada permasalahan internal didalam pergaulan, dengan adanya rasa segan menyegani tampa tersadari kita telah merusak bangsa dan teman kita sendri yaitu kita contohkan ketika didalam perkuliah adanya titip absen (T.A) titip absen adalah sebuah kecurangan yang kelihatanya kecil namun berujung pada sebuah kehancuran bangsa kelaknya.
Dengan adanya titip absen (T.A) tersebut kita telah memperbodoh teman kita sendiri dan mengembang biakan yang namanya “nepotisme” . tidak salah jika bangsa indonesia pada saat ini belum juga bisa masuk kedalam gerbang kemakmuran tersebut. Nepotisme yang tadinya kecil-kecilan telah berevolusi menjadi sebuah kasus yang sulit untuk dilawan di negara ini yaitu kasus “KORUPSI” kasus yang sering kita dengar atau mungkin kita sudah bosan untuk mendengarnya. Kasus yang besar ini berawal dari sebuah permasalahn kecil yang terus dibiarkan berkembang biak menjadi permasalahan yang besar sehingga sulit untuk diselesaikaan pada saat ini.
Seharusnya kita pemuda-pemudi yang menjadi sebuah motor pergerakan itu harus sadar akan hal itu, supaya kita bisa melanjutkan estafet perjuangan bangsa indonesia untuk masuk kedalam gerbang kemakmuran, kita tidak bisa menyalahkan orang-orang yang telah berbuat ataupun orang-orang yang telah terjerat sebuah permsalahan dari kasus tersebut. Kita harus berbenah diri untuk kemajuan kita bersama, tidak bisa untuk saling menyalahkan tapi kita harus bisa untuk saling nasehat-menasehati, bahwa apabila kita pernah melakukan hal tersebut sadarlah kita untuk kedepannya, janganlah kita memperbodoh teman atau diri kita sendiri, karena tidak hayal jika nantinya jika kita mengabaikan hal yang kecil ini, bangsa ini tidak akan mengalami kemajuan yang signifikan.
Sebuah kebobrokan moral yang mungkin kita anggap kecil namun bermetafosa menjadi sebuah permasalahan yang besar dan sulit untuk dipecahkan. marilah kita sebagai pemuda-pemudi bangsa indonesia bersama membangun sebuah pergerakan yang mampu mendorong bangsa ini untuk maju menuju gerbang kemakmuran tersebut, kita bisa mengenang perihal yang telah dilakukan oleh pemuda-pemudi dikala merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, setidaknya kita bisa berkaca dari sejarah pemuda bangsa ini utnuk melanjutkan estafet perjuangan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh leluhur bangsa indonesia ini bukan sekedar untuk beretorika atau hoax namun memberikan sebuah bukti perubahan yang nyata untuk bangsa ini.
Penulis : zul hendri nov
Mahasiswa ilmu politik unand 11
Email/hp : zulhendrinov@yahoo.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H