sebuah filosofi dan pepatah yang diungkapkan seperti katak keluar dari tempurung adalah pepatah lama yang sering kita kenal dan ketahui. Perumpamaan itu datang seekor katak yang baru mengenal dunia,maka dia akan terkejut betapa luasnya dunia ini dan betapa linglungnya seekor katak dalam menjelajahi dunia yang besar ini. Kata-kata sederhana namun sangat memberikan inspirasi dalam halnya mengembangkan sebuah penglihatan pengetahuan.karena perumpamaan ini lekat halnya pada saat kita dalam mengenali dunia melalui sebuah ilmu pengetahuan.
Yah, seperti katak dalam tempurung itulah hal perumpamaan yang saya ambil ketika hendak mengetahui dan mendalami sebuah ilmu pengetahuan. Betapa singkat dan sempitnya dunia yang dilihat tampa diisi oleh ilmu pengetahuan. Beranjak dari kata tersebut ada halnya kita perlu juga terlebih utama menguak suatu sisi mengapa sebuah ilmu pengetahuan itu sangat penting sehingga membuka cakrawala kita untuk melihat dunia ini dari sisi yang lebih luas lagi serta akan menggambarkan dan menghantarkan kita kepada satuan yang sangat besar yang takan pernah terukur oleh kita jikalau kita tidak memiliki ilmu pengetahuan.
Teringat suatu pernyataan imam al- syafi’i yang menyatakan bahwasanya, Barangsiapa yang menghendaki dunia maka wajib baginya dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki akhirat maka wajib baginya dengan ilmu. Dan barang siapa yang menghendaki keduanya (dunia dan akhirat) maka wajib dengan ilmu”( Imam al-Syafi’i)
Kata-kata yang keluar dari imam safi’i tersebut itu bukanlah sebuah prakata yang disodorkan tampa makna namun sebuah filosofi yang menghantarkan kita kepada sebuah hakikat yang besar.dimana ilmu pengetahuan adalah sebuah kendarann yang sangat istimewa untuk kita berjalan dan berkelana diatas dunia ini dan mengenal dunia ini. Kita bisa membaca krena ilmu pengetahuan,kita bisa menghasilkan sebuah kreatifitas krena ilmu pengetahuan.tampa ilmu kita hanya akan berjalan dilorong yang gelap dan didalam ruang lingkup kecil. Namun ketika kita belajar untuk mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan ia akan terus menyodorkan kita untuk berjalan kearah cahaya dan mengenalkan kita betapa luasnya dunia ini.
Didalam kehidupan disemua aspek kita memerlukan ilmu pengetahuan, misalkan saja didalam kehidupan sehari-hari, seperti ekonomi,sosial,budaya dan politik. Tampa ilmu pengetahuan kita hanya akan menjadi mainan didalam segala lini aspek kehidupan tersebut namun dengan ilmu juga Kita bisa bermain disegala lini tersebut. Dan allah s.w.t pun pernah berkata Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)
Sesungguhnya jika kita berpatokan dan yakin hal yang disampaikan allah s.w.t kita akan mengetahui sebuah hakikat dari surat al-mujadalah tersebut yang menyatakan bahwasanya orang-orang berilmu akan diberikan sebuah derajat yang lebih diantara orang-orang yang biasa-biasa saja.seorang preman bisa menjadi pemimpin diantara rombongan mereka karena dia memiliki ilmu pengetahuan untuk mempengaruhi anggotanya. Apa hal dan arti dari semua ini,? Saya menangkap dan mengartikan bhwasanya allah tidak memandang siapapun untuk meninggikan derajat seorang manusia asalkan dia memiliki ilmu.
Akankah kita hanya akan puas dengan ilmu pengetahuan yang kita miliki sekarang yang hanya baru menghantarkan kita untuk terlepas dari belenggu gelap untuk mengisi dan menelusuri sebuah jalan yang sejatinya bercahaya dan lebih luas dengan mencari ilmu pengetahuan? Sesungguhnya ilmu pengetahuan hanya akan menghantarkan kita kepada jalan yang lurus meski terkadang kita jauh berputar dalam mengarungi dinamika kehidupan
Dan jikalau ilmu tersebut bisa lebih jauh untuk kita kembangkan dan kita perluas dari petunjuk-petunjuknya maka ketika kita tersesat nisacaya kita akan berpulang kembali kepada halnya semula tempat ketika kita masuk kedalam simpang yang salah dan akan menunjukan kita kepada jalan yang lurus lagi (“Dari anas bin malik berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah (fi sabilillah) sampai ia kembali pulang”.)
Janganlah kita menjadi seperti katak yang baru keluar dari tempurung, tampa ilmu kita akan terperangkap, dan dengan sedikit ilmu kita hanya baru membuka sebuah tabir kegelapan memperlihatkan sebuah cahaya yang luas. Dan dengan banyak ilmu tentu saja akan memberikan sebuah petunjuk jalan menuju cahaya illahi.
By : zul hendri nov
Jurusan : ilmu politik/universitas andalas