BULUKUMBA—Anggaran yang dikucurkan untuk program kesehatan di Kabupaten Bulukumba, terutama untuk puskesmas dinilai masih kurang. Hal ini diungkapkan oleh Bidan Koordinator di Puskesmas Ujung Loe, Sherly Suherman. Puskesmas Ujung Loe merupakan salah satu puskesmas percontohan yang dipilih oleh Kinerj-USAID untuk program pendampingan di Kabupaten Bulukumba.
Sherly mengungkapkan, seharusnya jumlah anggaran untuk Kesehatan, setidaknya sebesar 7-10 % dari total anggaran untuk daerah. Namun di Bulukumba, anggaran untuk Kesehatan baru mencapai 2 persen.
“Anggaran yang kami ajukan ke DPRD sebenarnya sudah sesuai dengan yang kami butuhkan. Sayangnya, kadang di DPRD anggaran yang diberikan jauh lebih sedikit di bandingkan kebutuhan yang kami ajukan,” jelasnya.
Sherly mengungkapkan, mau tidak mau, anggaran yang terbatas menjadi salah satu penyebab tidak maksimalnya pelayanan kesehatan yang dilakukan.
Tahun ini, anggaran belanja daerah Kabupaten Bulukumba mencapai Rp 1,021 Triliun, sementara anggaran pendapatannya sebesar Rp 1,022 Triliun. (ZUL FAHMI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H