Mohon tunggu...
Zukhrifa Azahra
Zukhrifa Azahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/universitas Muhammadiyah Jakarta/pendidikan guru pendidikan anak usia dini-Mahasiswa/universitas Muhammadiyah Jakarta/pendidikan guru pendidikan anak usia dini

Hobi saya adalah berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberagaman Bahasa dan Budaya sebagai Kekayaan Bangsa Indonesia

5 Januari 2024   22:11 Diperbarui: 5 Januari 2024   22:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Betul sekali! Keberagaman bahasa dan budaya di Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai. Dengan lebih dari 700 bahasa daerah yang digunakan di seluruh nusantara, setiap daerah memiliki cara unik dalam menyampaikan ekspresi dan ide mereka. Bahasa daerah ini tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan sejarah, nilai, dan identitas masyarakat setempat. Budaya Indonesia juga sangat beragam dan unik, mulai dari tarian, musik, seni, hingga tradisi dan upacara adat. Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan kehidupan, baik itu melalui upacara pernikahan, panen raya, atau festival tahunan. Budaya ini mencerminkan kekayaan dan keragaman pemikiran, kreativitas, dan inovasi bangsa Indonesia. Keberagaman ini adalah kekayaan yang harus kita hargai dan lestarikan. Karena dengan memahami dan menghargai keberagaman ini, kita bisa lebih menghargai keunikan setiap individu dan Masyarakat, serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Keberagaman bahasa dan budaya di Indonesia merupakan anugerah besar dari Tuhan bagi Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat, pertemuan antar bahasa dan budaya tidak dapat terelakkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan cenderung menimbulkan konflik sosial baik vertikal maupun horizontal. Untuk mengatasi konflik sebagai dampak keberagaman tersebut, pemerintah mencanangkan program dan gerakan pendidikan karakter. Program dan gerakan tersebut belum maksimal memberikan dampak sehingga dunia pendidikan perlu dilibatkan mulai dari Pendidikan dasar, menengah, hingga Pendidikan tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun