Mohon tunggu...
Zukhrifa al marisa
Zukhrifa al marisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Batik Gedog Sebagai Batik Khas Tuban Jawa Timur

21 Januari 2025   14:35 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:14 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan lainnya adalah persaingan dengan produk batik dari daerah lain yang lebih dikenal. Batik dari Yogyakarta dan Solo telah mendunia, sementara batik Gedog masih relatif kurang dikenal di pasar internasional. Untuk itu, diperlukan upaya untuk memperkenalkan batik Gedog ke pasar yang lebih luas melalui strategi pemasaran yang efektif. Ciptandi (2018) menekankan bahwa inovasi dalam desain dan pemasaran sangat penting untuk menarik perhatian konsumen.

Selain itu, terdapat tantangan dalam hal teknik produksi dan sumber daya manusia. Banyak pengrajin batik Gedog yang masih menggunakan metode tradisional, yang menyebabkan proses produksi menjadi lambat dan kurang efisien. Oleh karena itu, pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi pengrajin diperlukan agar mereka dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan efisiensi yang lebih baik. Sari et al. (2022) menyarankan penerapan teknologi modern dalam produksi untuk meningkatkan produktivitas.

Terakhir, masalah pendanaan juga menjadi tantangan yang perlu diatasi. Banyak pengrajin batik Gedog yang kesulitan memperoleh modal untuk mengembangkan usaha mereka. Program pemerintah dan lembaga swasta perlu lebih ditingkatkan untuk memberikan dukungan finansial dan pelatihan kepada para pengrajin. Dengan dukungan yang memadai, diharapkan pengrajin batik Gedog dapat lebih kompetitif dan berinovasi dalam menciptakan produk berkualitas.

Dengan memahami tantangan-tantangan ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengembangkan batik Gedog sebagai batik khas Tuban yang mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional.

Peluang dan Strategi Pengembangan Batik Gedog

Pengembangan batik Gedog sebagai ciri khas Tuban memiliki berbagai peluang, seperti meningkatnya minat terhadap produk lokal dan keberlanjutan. Batik Gedog dapat dipromosikan sebagai produk ramah lingkungan dengan nilai budaya tinggi, yang semakin diminati oleh konsumen yang peduli lingkungan (Ciptandi et al., 2016). Selain itu, kemajuan teknologi informasi memungkinkan pemasaran batik Gedog ke pasar yang lebih luas melalui media sosial dan e-commerce (Sari et al., 2022). Kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat juga penting untuk meningkatkan keterampilan pengrajin dan menciptakan inovasi. Ramadhana (2014) menyatakan bahwa kolaborasi ini akan mendukung pengembangan batik Gedog. Festival batik juga bisa menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan budaya Tuban. Dengan memanfaatkan peluang ini, batik Gedog diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan melestarikan budaya Tuban.

Ciptandi, F. (2018). Transformasi Desain Struktur Tenun Gedog dan Ragam Hias Batik Tradisional Khas Tuban Melalui Eksperimen Karakteristik Visual. Disertasi Program Doktor, Institut Teknologi Bandung, 6.

Ciptandi, F., Sachari, A., Haldani, A., & Sunarya, Y. Y. (2016). Inventory on Motif of Traditional Batik Tulis Gedhog of Kerek Community, Tuban Sub District, East Java.

Bandung Creative Movement (BCM), 3(1).

Kartikasari, D. W., & Sarmini. (2017). Makna Motif Batik Gedog sebagai Refleksi Karakter Masyarakat Tuban. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 05(3), 960--974.

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/21959

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun