Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Ngopi dengan Gula Aren di Omah Luwak Coffee dan Roastery

28 April 2018   09:38 Diperbarui: 28 April 2018   13:08 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di lihat dari namanya, kedai kopi ini menjual kopi luwak yang sangat banyak. Tetapi ternyata tidak hanya kopi luwak saja melainkan juga beberapa kopi di penjuru Indonesia. Salah satunya daerah Malang. Kopi asli dari petani yang secara langsung diambil di daerah lereng gunung. Biasanya kopi ini berasal dari daerah Dampit serta lereng gunung Arjuno.

Setiap penikmat kopi akan mempunyai cara masing-masing untuk meminumnya. Di tempat ini pula disediakan gula aren yang dicampur dengan gula pasir agar menambah rasa manis untuk peninumnya. Mungkin tidak banyak orang yang suka ngopi terlalu manis, hal ini terlihat gula yang disediakan oleh pemiliknya masih saja ditempat yang sama. Secara tidak langsung ada beberapa pengunjung yang datang tidak hanya memesan kopi, melainkan juga jus dan es lainnya, hal ini cara pemilik kedai untuk memeperkenalkan kopi kepada pengunjung yang tidak suka meminum kopi atau biasanya wanita.

Sedangkan,Pada bulan April ini Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) ada event "Malang Sejuta Kopi" yang berlangsung selama sebulan penuh (1-30 April). Di tahun kedua ini tercatat ada 41 kedai yang ikut berpastipasi, kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah ngopi gratis 20 cup setiap hari yang disediakan kedai yang ikut berpastisipasi.

Untuk mendapatkannya kopi gratis ini, ada banner khusus di setiap kedai yang ikut berpastisipasi. Sesuai dengan visi-misi dari gerakan "Malang Sejuta Kopi" ini adalah untuk mensejahterahkan petani kopi khususnya petani kopi yang ada di Malang, tak hanya itu tapi menghimbau untuk masyarakat ngopi yang sehat.

varian kopi
varian kopi
Ngopi yang sehat dalam arti ngopi langsung bubuk dari biji kopi asli, tidak dengan kemasan yang diperjual belikan di warung-warung biasanya.Walaupun akhir-akhir ini banyak cuitan bahwa kopi adalah sumber kanker, namun pada dasarnya kopi yang menjadi sumber kopi ialah kopi dengan cara memasak berlebihan bisa jadi karena cara penggorengannya terlalu gosong atau terlalu hitam, penambahan susu dan caramel yang terlalu berlebihan dan tidak sesuai kadarnya.

Di Kedai kopi ini yang digagas oleh Teguh Yudo Prakoso pemilik seklaigus barista, merasakan dampak dengan adanya ngopi gratis 20 cup setiap hari. Di tempat ini biasanya di sediakan dengan penyajian tubruk. Dari penjelasan teguh bisa dikatakan bahwa setiap pengunjung yang datang ke kedai ini dengan event yang di selenggarakan sangat antusias dan menghargai. Tidak hanya kopi yang digratiskan di kedai ini tapi juga pemilik menyediakan jajanan gratis.

Mesin pemrosesan kopi menjadi kopi matang
Mesin pemrosesan kopi menjadi kopi matang
 Kedai ini tidak hanya memeberikan tempat nongkrong secara cuma-cuma, tetapi juga ada edukasi luar biasa di dalamnya. Di depan kasir terdapat mesin pemrosesann kopi sehingga pengunjung dapat melihat langsung pemrosesan kopi, tidak hany itu saja pemilik kedai ini ramah sekali pelayanannyapun sangat baik, jadi bisa menjadi referensi bagi penikmat kopi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun