Mohon tunggu...
Pelangi Senja
Pelangi Senja Mohon Tunggu... -

Seorang ibu yang sedang berjuang demi kesejahteraan anaknya, memilih profesi sebagai BMI di negeri beton.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Hanya Siti"

16 Oktober 2011   19:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:52 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

malam makin larut,indahnya malam purnama tak seindah hatiku saat ini.
Aku hanya siti,bukan siti nurbaya yg menikah karna hutang bukan pula siti nurhaliza yg menikah dg pengusaha kaya.
Aku hanya siti ABG desa yg tak mampu melanjutkan sekolah karena biaya,walau prestasi gemilang.

"ayah,,,,aku ingin sekolah,meski dua atw 3 thn lagi,bolehkah kiranya siti merantau,untk biaya sekolah siti nanti?"
"nduk,belajarlah menerima keadaan,kita org miskin,belajar tidak harus di bangku sekolah"
" hmmm ayah"

dua bulan waktu berlalu,sedih,kecewa,aku lalui,cobaan demi cobaan datang silih berganti.
Tgl 8 agustus 1992 ayah meninggal,pupus sudah segala harapanku.
3 bulan kemudian 'mau tidak mau kau harus maubegitu kata org tuaku'(iiiihhhh dangdut banget deh ah) yusi sang mantan tunangan kakaku datang bermaksud meng khitbah ku,aku tak boleh menolak dan harus mau menikah dg nya,segala macam cara aku berusaha menolaknya namun gagal.

1 thn setelah wafat nya ayahku,aku resmi di peristri yusi, awal penderitaan mulai aku rasakan,mas yusi yg masih nganggur,adabtasi di rumah mertua adalah hal yg amat berat bagiku,jadi menantu sekaligus pembantu.
Ekonomi teramat sangat kekurangan,yusi masih juga lum bekerja,ya Alloh berat nian beban hidup ini,.

3 bulan setelah menikah mas yusi dan bpk mertuaku meminta aku jadi tkw ke arab saudi,berat bagiku namun apa daya dari pada aku terus menerus membebani ibuku akan kebutuhan keluarga kecilku.
Dengan biaya dari ibuku,ahirnya aku pergi ke seorang calo dg di antar mas yusi.
Keberuntungan belum berpihak padaku rupanya,setelah medical aku di nyatakan 'anfit',aku hamil 2 minggu,tak ada pilihan bagiku selaon pulang,takut akan a,arah mas yusi ahirnya aku pulang ke rumah ibuku,benar dugaan ku,mas yusi marah besar dam gak mau aku hamil.

"gugurkan sit,kita belum siap punya anak"pinta yusi
"tidak mas,ini anak kita,sampai kapanpun aku tak kan pernah menggugurkannya"tangisku pecah
"ini bukan anal sit,kamu jangan bodoh! Ino masih segumpal darah!" bentak yusi bagai petir di siang hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun