sudah seminggu belum juga di kasih nama bayi ini,ya Alloh berilah kesabaran hati ini,
"nduk,kapan bayimu ini akan di kasih nama?ini sudah lewat sepasaran".
"gak tahu bund,aq juga bingung,mungkin mas yusi belum ada biaya" aq masih brusaha menutupi sikap suamiq
bunda menatap tajam mataku,seolah mencari kejujuran akan jawabku.
"ya sudah coba nanti kamu tanyakan lagi,kalau masalah biayanya insyaalloh nanti bunda bantu".
"Baik bund,terima kasih".kupeluk bunda tuk sembunyikan air mataku.
Inilah hidup yg harus aku hadapi,apapun resikonya akan aku hadapi demi bayi mungilku.
"mas,anak kita begitu cantik dan mungil,walau prematur tanpa inkubator pula tetap sahat.coba mas gendong sebentar ya?"
" bawa pergi sana,aq tak sudi anak perempuan".bentak yusi.
tanpa banyak kata siti membawa bayinya pergi,trejatuh lagi air mata yg seolah enggan tuk berhenti,
tak seperti biasanya aku malas bekerja,malas makan,kupandangi bayiku yg amat mungil di pangkuanku,