Idul fitri merupakan momen spesial bagi setiap muslim di Indonesia. Di momen ini banyak masyarakat yang sudah menyiapkan makanan dan minuman untuk perayaan lebaran atau idul fitri jauh sebelum momen itu tiba.Â
Banyak makanan dan minuman yang tersaji di meja ketika lebaran atau idul fitri, dimulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Tidak lengkap jika tidak ada satu makanan yang selalu dinanti-nanti masyarakat.Â
Dari sekian banyaknya makanan yang disajikan di meja ada satu makanan pembuka yang hampir di seluruh indonesia di anggap wajib, yaitu ketupat. Kita pasti pernah memikirkan dan bertanya-tanya mengapa di momen lebaran ini selalu ada hidangan ketupat? Ini jawabannya.
Catatan Sejarah ketupat
Ketupat sudah terkenal sejak ratusan tahun yang lalu dan menjadi simbol perayaan hari Raya umat islam pada zaman kerajaan Demak yang menjadi kerjaan islam pertama di pulau Jawa.Â
Dari catatan Hermanus Johannes de Graaf, ahli sejarah Belanda, melalui bukunya yang berjudul ‘Malay Annual’, menjelaskan ketupat pertama kali muncul di daerah Jawa pada masa kepemimpinan kerjaan Demak, yaitu Raden Fatah.Â
Menurut catatan sejarah, ketupat sudah ada sejak abad ke-15 yang pertama kali dikenalkan oleh salah satu wali songo yaitu Sunan kalijaga ketika sedang menyebarkan agama islam di Pulau jawa.Â
Untuk menyebarkan agama islam ke masyarakat, sunan kalijaga menggunakan pendekatan budaya, salah satunya dengan ketupat.
Makna Ganda Ketupat
Seperti tradisi-tradisi islam jawa lainnya, ketupat memiliki sebuah makna tersendiri. Ketupat memiliki dua makna, yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).