Mohon tunggu...
Zuhri Alhakim Pasaribu
Zuhri Alhakim Pasaribu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Malikussaleh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guru Inovatif Mengembangkan Keterampilan Diri

25 April 2024   13:20 Diperbarui: 25 April 2024   13:23 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan guru memiliki peran yang sangat penting untuk membentuk insan yang cerdas dan kompetitif. Dalam Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, menyatakan bahwa seorang guru (tenaga pendidik) dikategorikan kompeten apabila memiliki 4 (empat) standar kompetensi yaitu kepribadian, sosial, pedagogik dan profesional. Hal ini juga tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih bermutu apabila guru memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan.

Bukan hanya dari segi pengetahuan namun peserta didik sangat dipengaruhi oleh cinta dan kasih sayang guru, karakternya, kompetensinya, dan komitmen moralnya. Seorang guru yang populer menjadi teladan bagi peserta didiknya. Peserta didik berusaha mengikuti gurunya dalam tata krama, adat istiadat, gaya bicara dan sikapnya. Guru adalah cita-cita peserta didik, guru dapat memimpin peserta didik ke mana saja. Selama pendidikan awal, peserta didik cenderung menentukan tujuan hidup dan rencana masa depan mereka, dengan berkonsultasi dengan gurunya. Tanpa guru yang baik, tidak akan ada insinyur, dokter, pengacara, bankir, akuntan, ilmuwan, pendeta, dll yang baik. Oleh karena itu, guru adalah aset besar dalam sistem pendidikan apa dan di manapun. Tidak ada sistem pendidikan yang dapat melebihi kualitas gurunya. Dengan kata lain, mutu pendidikan suatu bangsa dapat ditentukan oleh kualitas gurunya.

Dalam mengajar seorang guru tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan yang sudah diraih ketika kuliah atau sebagian dari pengalaman saja. Hal yang paling besar dalam tombak pendidikan adalah kemampuan guru yang harus segera merespons dengan cepat perubahan yang terjadi (adaptif). Meningkatkan keterampilan  diri merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan setiap guru guna memenuhi layanan pembelajaran. Peningkatan kompetensi guru dalam melakukan profesi atau pekerjaannya sebagai tenaga pengajar mencakup peningkatan dalam hal keahlian (skill), sikap (attitude), dan kemampuan (abillities). Semua hal tersebut sejalan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Peningkatan kompetensi harus dilakukan secara terus menerus agar ada pembaharuan.

Bisa dibayangkan bagaimana jadinya dunia pendidikan jika para gurunya tidak memiliki kompetensi memadai dan tidak berusaha mengembangkan keterampilan diri. Hal ini dapat kita contohkan ketika masa covid 19, dimana proses belajar tidak dapat dilakukan tatap muka namun hanya bisa dilaksanakan daring di rumah masing-masing. Penggunaan gadget dan berbagai aplikasi menjadi cara guru meningkatkan kemampuan dirinya dalam memberikan bahan ajar yang diharapkan dapat membuat siswanya memahami konsep dari materi yang disampaikan. Pendidikan daring bukan hanya menawarkan fleksibilitas dan aksesibilitas, tetapi juga menimbulkan sejumlah tantangan. Guru perlu mengatasi ketidaknyamanan teknologi, memahami berbagai platform pembelajaran daring, dan tetap mempertahankan interaksi personal dalam lingkungan virtual.

Pengembangkan keterampilan diri seorang guru di bidang teknologi harus dilakukan secara rutin. Guru dapat memanfaatkan komunitas daring untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan, forum online dan grup media sosial khusus guru merupakan tempat yang ideal untuk berbagi tips, trik, dan pemecahan masalah terkait teknologi pembelajaran. Selanjutnya pengembangan keterampilan dalam mendesain pembelajaran, guru harus berinovasi dalam membuat hal tersebut. Guru perlu meningkatkan keterampilan desain pembelajaran untuk membuat materi yang menarik dan mudah dipahami dalam format daring. Pemanfaatan gambar, video, dan animasi dapat meningkatkan daya tarik pembelajaran. Mengubah materi pembelajaran tradisional ke dalam format daring memerlukan keterampilan khusus. Guru perlu belajar mengadaptasi metode pengajaran mereka agar sesuai dengan lingkungan daring tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran. Selanjutnya meningkatkan kemampuan interaksi virtual, Guru perlu menguasai berbagai alat komunikasi online, seperti video konferensi dan platform kolaborasi. Dengan menggunakan alat ini secara efektif, guru dapat tetap menjaga interaksi personal dengan siswa, meskipun melalui layar. Guru harus bisa mempertahankan disiplin, memberikan umpan balik secara efektif, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif meskipun melalui ruang virtual. Selanjutnya tahap evaluasi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik dapat membantu guru memahami kebutuhan dan preferensi mereka. Ini dapat dilakukan melalui survei daring atau sesi diskusi online.

Tentunya dalam meningkatkan kemampuan diri seorang guru ada beberapa kendala seperti Kesulitan membangun hubungan yang baik dengan siswa dan memahami kebutuhan mereka, kurangnya pemahaman tentang cara merangsang minat siswa terhadap pembelajaran, guru sendiri mungkin mengalami kelelahan atau kurangnya motivasi pribadi, tekanan dari kurikulum yang padat, tuntutan administratif, dan beban kerja lainnya, kesulitan menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, tidak mengikuti pelatihan atau seminar untuk meningkatkan keterampilan mengajar, tidak selalu memperbarui pengetahuan dan strategi pembelajaran, tidak mendapatkan dukungan dari rekan sejawat atau kepemimpinan sekolah, tidak ada lingkungan yang mendukung inovasi dan eksperimen dalam pembelajaran, ketidakpastian tentang Perubahan Kurikulum. Namun saya percaya semua kendala memiliki solusinya masing-masing tergantung cara kita menyikapinya. Mengerjakan pekerjaan secara ikhlas membuat seorang guru memenuhi panggilan jiwanya dalam bertugas. Benerapa strategi dalam menghadapi hambatan ketika memiliki keinginan mengembangkan diri, yaitu tetap fokus pada tujuan sambil menerima tantangan yang dihadapi, Latihlah diri Anda untuk tetap tenang dalam menghadapi tekanan, belajar dari kegagalan, dan memperbaiki diri setiap kali menghadapi rintangan. Melatih ketahanan mental dengan melatih diri tetap tenang dan belajar dari kegagalan. Terakhir teruslah bergerak maju walau menghadapi rintangan dalam proses mengembangkan diri. Hambatan adalah proses alami dari perjalanan menuju pertumbuhan pribadi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun