Ho-Jak kata dalam bahasa Aceh yang berarti "pergi ke mana" merupakan aplikasi jasa transportasi online lokal yang bisa digunakan oleh wisatawan dan masyarakat umum di Aceh. Ho-Jak ditargetkan untuk mendukung digital tourism di Aceh. Dimana berdasarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, kunjungan wisatawan pada 2014 mencapai 1,4 juta orang, mayoritas turis domestik. Jumlah ini meningkat pada 2015 menjadi 1,7 juta orang. Rata-rata ada 50 ribu turis asing datang ke Aceh setiap tahun. Dan pada tahun 2016 Aceh mendapatkan penghargaan World Halal Tourism Award yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dengan potensi turis yang terus meningkat, maka kehadiran Ho-Jak diharapkan dapat menunjang kebutuhan transportasi massal yang sangat minim di Banda Aceh.
Ho-Jak memiliki tiga jasa alat transportasi yaitu Ho-Becak, Ho-Bike (sepeda motor) dan Ho-Car (mobil). Dan beberapa fitur tambahan lainnya seperti Ho-Peunajoh (aneka makanan dan minuman), Ho-Kirem (pengiriman barang), dan Ho-Rental. Ho-Jak sangat menjunjung nilai keagamaan, dimana Aceh merupakan kota serambi Makkah yang melarang ketat perkumpulan antara lawan jenis atau non muhrim. Maka dari itu Ho-Jak akan menentukan driver sesuai dengan gender user, hal ini hanya berlaku pada jasa Ho-Bike dan Ho-Car. Jika user perempuan maka akan ditentukan driver perempuan juga begitu pun sebaliknya. Namun jika usernya merupakan rombongan keluarga maka driver yang ditetapkan adalah driver laki - laki.Â
Ho-Jak ini berbentuk platform software yang didesign agar dapat digunakan pada smartphone. Yang memiliki 4 tujuan utama yaitu :
- Memudahkan wisatawan dan masyarakat umum dalam mencari tranportasi yang diinginkan.
- Untuk mendukung digital tourism di Aceh
- Mengatasi permasalahan minimnya transportasi di Aceh
- Memudahkan pengguna dalam bepergian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H