Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah yang ada di kelas Perbankan Syari'ah Ankatan 19, Pada Mata Kuliah ini kita diajarkan tentang bernegara sebagai warga Negara yang baik dan benar.  Dan dengan  Berbagai ilmu yang telah diberikan oleh dosen kami yaitu bapak Edi, beliau mengajarkan kita tentang ilmu bernegara untuk menjadi warga Negara yang baik dan bagaimana menghadapi masalah-masalah yang ada di indonesia ini dengan mengargumentasikan pendapat para mahasiswa untuk mendapatkan beberapa solusi. Beliau juga mengajarkan kami agar menjadi mahasiswa yang berani, yakni berani menyampaikan pendapat dikhalayak seperti  beberapa tugas  yang diberikan beliau untuk para mahasiswa yaitu  dihimbau untuk mengunjungi tempat-tempat ibadah selain agama islam, agar kami dapat bersosialisai dengan baik. Selain itu beliau juga menggunakan metode pembelajaran social media sebagai alat perantara penyampaian pedapat kami.
     Dan Memang beliau menuntut kami untuk dapat berargumentasi dengan cara beliau yang sangat mengharuskan yaitu dengan cara kita menuliskan artikel sebagai tugas akhir semester ini. Mata Kuliah ini termasuk mata kuliah yang penting karena dengan belajar kewarganegaraan ini kita dapat mengerti bagaimana bernegara yang benar, bersosialisali, mengenal Indonesia yang sebenarnya, dan  mengerti keadaan ekonomi, budaya, tradisi,dan beberapa agama. Kewarganegaraan yang diajarkan oleh bapak edi ini menggunakan metode presentasi dengan tema yang dipilih oleh mahasiswa sendiri, Memang pak edi ini baik hingga terlalu baiknya beliau tidak menuntut kami untuk mengikuti kemauan beliau namun beliau yang mengikuti kemauan kami. Hal ini merupakan hal yang sangat disukai oleh para mahasiswa, namun dengan itu juga dapat menjadikan mahasiswa menjadi seorang  kurang berakhalak yang baik karena terkadang mereka menganggap dosen sebagaimnana seperti halnya teman sendiri, memang tujuan dari bapak edi ini baik dan sangat benar yaitu memberikan kemudahan dan keluwesan kepada mahasiswa untuk menyampaikan pendapat-pendapat mereka.
     Dalam perkuliahan setiap kali membahas permasalahan kita dihimbau untuk bertanya, menjawab dan menyangga itu juga merupakan bagian pendidikan awal kewarganegaraan karena didalamnya terdapat interaksi dengan aturan yang sudah diatur, seperti Negara ini yang didalamnya terdapat aturan undang-undang yang juga terkadang dibahas dalam mata kuliah kewarganegaraan ini. Dalam perkuliahan kewarganegaraan ini kita dapat menimba ilmu dari beberapa teman kita yang mempresentasikan hasil pemikiran mereka yang kemudian dilakukan kelanjutkan yaitu dengan adannya sesi tanya jawab untuk bertukar pikiran. Disini pak edi sebagai dosen seringkali meminta kita para mahasiswa untuk mengutarakan beberapa pertanyaan dan pendapat atau sanggahan, selain itu juga kita dituntut untuk mengritik kepada para mahasiswa yang maju presentasi, agar dalam kedepannya mahasiswa yang lain dapat memperbaiki kekurangan mahasiswa yang telah melaksanakan presentasi. Secara tidak langsung beliau juga mengajarkan kita untuk menjadi mahasiswa yang kritis, mahasiswa yang tau cara bernegara yang dimulai dari bangku kuliah seperti kita dapat menghargai pendapat oranglain tanpa harus ricuh dengan pendapat sendiri jika diambil dari sini kita dapat belajar toleransi yakni saling menghargai apa yang  telah disampaikan oleh para mahasiswa.
       Dan di dalam bangku perkuliahan ini kita juga mempelajari lebih dalam seberapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan sendiri adalah mewujudkan warga negara untuk sadar dalam bela negara yang berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa dan bernegara. Selain itu tujuan mata kuliah kewarganegaraan ini juga adalah  Agar kita para mahasiswa dapat mejadi warga Negara yang bisa diandalkan dengan kesadaran yang telah diperoleh dari mata kuliah kewarganegaraan ini . Pendidikan kewarganegaraan sangat penting. Karena  dalam konteks Indonesia, pendidikan kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni sikap menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional. Dan kita berterima kasih kepada bapak edi untuk ilmu- ilmu yang sudah diberikan dan pengalaman yang banyak untuk menjadi pembelajaran dan dapat dijadikan ilmu untuk bermasyarakat dan menjadi warga Negara yang baik dan dapat berkontibusi kepada Negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H