Pada tanggal 14 Maret 2020 saya bersama teman-teman mengadakan kunjungan dan wawancara ke salah satu klenteng di Kota Malang yang bernama Klenteng Eng An Kiong yang berada di jl. Martadinata, Kotalama, Kec. Kedungkandang, Malang.Â
Kami berkesempatan untuk mewawancarai Bapak Bunsu Anton Triono, yang merupakan rohaniawan di Klenteng tersebut beliau menceritakan hal-hal  mengenai agama khonghucu.
Sejarah klenteng sendiri adalah ada karena kebiasaan suku jawa sendiri, karena suku jawa sangat mudah untuk membuat nama seperti nama alat yang digunakan oleh umat muslim saat menandakan telah masuk waktu sholat yaitu beduk yang diambil dari suara alat tersebut yaitu duk duk, begitu juga dengan klenteng karena memanggil umat menggunakan lonceng yang bunyinya teng teng padahal dinegeri kita umat kristiani dan hindu memanggil umat menggunakan lonceng namun klenteng ini berada di daerah yang banyak masyarakat jawanya.
Jadi begitu mengapa tempat peribadatan ini dinamakan klenteng. Seiring dengan filsuf dengan nenek moyang kami. Orang cina yang datangnya setelah kapal modern muncul nama singe artinya tamu baru namun lidahnya  orang jawa  memunculkan nama singkek, , menjadi agama yang tua di Indonesia resmi pada residen Indonesia ke-4 yaitu Gusdur.Â
Sebelumnya agama khonghucu  terdeskriminasi sehingga pada waktu itu umat khonghucu pindah agama ke agama lain, bahkan ada yang membuat kelompk muslim sendiri, dikolom ktp belum terisi maka orang tersebut orang yang komunis.Â
Keberadaan konghucu seiring dengan Nabi konghucu 551 sebelum masehi, yang saat ini sudah mencapai 2571 tahun,maka agama konghucu bias desebut agama yang tertua di dunia.Â
Dan mengapa klenteng didominasi warna merah dan emas?" karena  warna merah adalah filusuf symbol kehidupan, Tuhan yang maha esa mencitakan manusia dengan darah yang berwarna merah yang merupakan bekal kehidupan.Â
Sedangkan warna emas sendiri melambangkan Setiap individu manusia yang ingin dirinya lebih agung. Dan seiring dengan filusuf yang diberi nenek moyang  yang berbunyi dimana bumi kau pijak disitu langit di junjung. Makanya orang cina dari sabang sampai merauke pasti ada.
Kalau agama menekankan dogma. Â Misalnya, orang dosa masuk neraka orang baik masuk surge mau tidak mau harus percaya. Sedangkan dalam agama konghucu berdasarkan filusuf.Â
Seperti pada agama islam filusuf nabi Muhammad menginginkan umatnya yang sholeh dan sholehan karena harus ada rekayasa untuk menjadi umat yang sholeh solehah.Â
Mengapa nabi Muammad mensabdakan kepada umatnya agar menjalankan 5 waktu shalat sebagai wujud melaksanakan hablum minallah, jadi karena itulah filusuf harus direkayasa.Â