Mohon tunggu...
Zuhdi Triyanto
Zuhdi Triyanto Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Administrasi di Sekolahan

Suka sejarah dan semua hal yang berbau jadul

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Menunggu Langit Runtuh

20 September 2016   22:37 Diperbarui: 20 September 2016   22:46 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : m.infospesial.net

Aku sakit
Kau bilang bulshit
Aku kesepian
Kau tiada perhatian
Aku menangis
Kau hanya tersenyum sadis

Dan pelukan yang aku minta hanya sebuah angan
Kau tiada peduli
Aku jatuh kau hanya acuh
Hujan, air biar mengalir
kau mampu menampungnya ?tanyamu

Sekian lama menahan rindu
Kau tak mau tau
Tanpa malu menagih cinta untukmu

Aku sakit
Alismu hanya mengernyit
Dengan tanpa malu berkata; kau boleh mencinta asal dunia ada digenggamanmu

Itu sama saja menunggu langit runtuh, kekasih
Baik, aku pergi dengan pasti mencintaimu atau memilih sepi
Kudus, 20 sep 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun