Mohon tunggu...
Zuhdi Triyanto
Zuhdi Triyanto Mohon Tunggu... Operator - Tenaga Administrasi

Suka kopi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesan Takdir

21 Juni 2016   23:57 Diperbarui: 22 Juni 2016   00:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada pesan ditangannya yang harus disampaikan kepadaku malam itu
Perjumpaan yang sudah tertulis dibuku takdir sekarang hendak terlunasi dengan perjumpaan yang sepertinya berujung perpisahan

Aku menerimanya
Membuka perlahan agar aku ingat betul sampul serta cara ia mengikatnya

Ini sebuah pelajaran yang harus diterima setiap nadi
Seperti umur dan kepastian yang lainnya

Lalu ia pergi bersama waktu
Menyelinap tanpa mengintai lagi

Aku menangis
Ingin menuliskan puisi tentang kisah ini
Namun ingatanku kabur terkubur sunyi

Kudus, 21 juni 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun