"Nggih nduk, ngapunten aku lupa hari ini harimu hari kita"
"Gak mau, ajak aku jalan - jalan kemanapun, sampai aku mau memaafkanmu"
Meski hujan deras, aku mengabulkan permintaanmu agar kau benar - benar mengabulkan permohonanku.
Kita berputar - putar dengan sepeda motor, aku mencari sudut kota yang tenang, seperti yang sering kau ceritakan kau penyuka ketenangan.
Kopi hangat telah aku pesan, aku harap bisa menghangatkan perasaanmu.
"Kita harus berpisah" katamu sambil menetaskan air hujan yang turun dari matamu
"Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini" tegasmu
Aku masih terkaget, belum ada kata yang keluar dariku. Mendadak kepalaku sakit sebelah
"Sudah lama aku menunggu hari ini mas, aku ingin mengucapkannya langsung, bukankah ini seperti yang kau bilang pertama kali setelah kita sepakat saling mencintai?
Aku masih tidak bisa berkata, aku lupa kalimat apa yang pernah aku katakan dua tahun yang lalu.
"Mas kamu dulu bilang setelah kita jadian jika nanti kita menemui masalah atau bahkan perpisahan, maka itu harus bermula dari pertemuan"