Semenjak Toa menjadi mahkota di tempat ibadah, sunyi yang dulu menguasai kini diam — diam pergi mencari rumah berpulang
Subuh bukan lagi tempat labuh keluh, sebab ayat sudah terlantun menyesakkan jalanan
Seorang kuncen suargaloka berkata; hai bangun nak usap liur, mimpi, juga masa lalumu, kita dirikan jamaah menyembah Tuhan Maha Kasih
Sunyi semakin hilang diganti suara kertak dari tabrakan jidat dan lantai
Aku sudah sembah, lalu dimana lauk, nasi serta bayaran lainnya — -perut ini butuh isi bukan janji
Kudus, 13 Feb 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H