Mohon tunggu...
Zuhdi Triyanto
Zuhdi Triyanto Mohon Tunggu... Operator - Tenaga Administrasi

Suka kopi apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Manusia Buruh

8 Juni 2016   03:31 Diperbarui: 8 Juni 2016   18:28 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

---

Pada jenis buruh apa ia masih kebingungan menentukan harus di mana ia bergerak

Sebab selama ini ia hanya diam nurut dengan orang tua

ia memang manusia buruh
Mengatur jamnya sendiri tak mampu

Sudah terlalu lama ia diam

Kesusahan dalam diri ia rasakan saat terus berdiam

Ini bukan dia
Bukan ini ia dihidupkan

Ada hal lain yang menenangkan
Kau pasti tak mampu membaca
Sering kau salah
Padahal gerak tubuhnya sudah berkata sejak awal

Ia kuyub di kulit
Kering di daging

Dan lagi lagi
Ada semacam angin memaksanya berlutut

Kau masih pakai logika
Sedang ia menanyakan yang lebih halus lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun