Dan waktunya tiba...
Ketika sayap tlah dianggap kuat mengepak hingga puncak karang..
Tak ada lagi suapan,
tak ada lagi ceceran kata yg menata langkahku di garis nada lagu sang Maha Guru...
Tirai dunia dibuka selebarnya
Dan pintu...
Pintu tempat ku harus melangkah keluar
Menyatakan akuku
Mencari sendiri akuku
Membuat awal dan akhir nada dan syair sendiri untuk akuku
Tak ada pelukan pelepasan,
Hanya pesan utk terbang sebisa2nya
Menemukan jati diri semampunya
Dan bertahan pada badai kenyataan sekuatnya..
Sebab kini langkahku adalah tarian tunggal..
Tak ada sayap kokoh yang menjaga di belakang kalau2 kuterjatuh
Tak ada hangat nasehat yg menunjukkan peta kalau2 kubingung langkah
Aku sendiri....
Dan hanya aku yg memutuskan
Ke mata angin mana aku akan pergi
Mengarungi angin dan badai petualangan pelajaran kehidupan
Hingga sayapku kokoh..
Paruhku kuat
Cakarku kekar...
Hingga kelak saatnya tiba..
aku akan menunduk penuh hormat pada sang Maha Guru Mentari..
Dan berkata..
Terimakasih...
Untuk semua tempaanmu...
Aku akan menjaga api yg kau nyalakan di dadaku...
#
Setelah terbang kesana kemari..
Guru ...
aku kelelahan
Paruhku tak cukup kuat
Cakarku tak kekar
Disini aku kewalahan
Aku ingin kembali kekandang
Menerima wejanganmu setiap waktu
Guru aku rindu...