Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Saat Rakyat Kecil Terhimpit

7 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 7 Januari 2025   12:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PPN 12% (Sumber: umsu.ac.id/berita/cek-daftar-barang-dan-jasa-yang-kena-ppn-12-persen-mulai-1-januari-2025/)

Kenaikan PPN 12%, ya ampunn. Klo udah gini, siap2 aja deh. Mulai 1 januari kemaren, semua barang, semua jasa, jadi makin mahal. Tapi coba deh tanya, siapa yang bener2 ngerasain? Orang kaya? Gak juga. 

Mereka bisa aja dengan santainya beli barang mahal, makan di restoran mahal, beli elektronik tanpa ngerasa dompetnya makin tipis. Mereka gak pusing, gak pusing sama harga2 barang yang naik, karena mereka cukup. Uangnya cukup untuk hidup mewah tanpa mikirin harga-harga yang meroket.

Tapi coba deh tanyain ke orang2 bawah, yang tiap harinya harus berjuang mati2an buat makan aja kadang susah. Yang harus berpikir keras, mikir 2 kali mau beli sesuatu, yang uangnya harus dibagi-bagi buat bayar rumah, listrik, air, makan. Mereka yang ngerasain langsung efeknya. 

Klo kenaikan PPN ini cuma kena di barang-barang mewah, atau sejumlah daftar yang kena pajak, jangan salah, itu juga bakal makin susah buat mereka. Selalu ada efek domino. Barang yang kena pajak nyambung ke rantai ekonomi lainnya. 

Properti mahal, misalnya, bisa bikin sektor konstruksi ikut terpengaruh. Barang impor yang kena biaya tinggi bisa bikin jasa logistik atau sektor lain ikut terbebani. Nah, di sinilah mata rantainya

Harga bahan makanan yang makin tinggi, biaya transportasi yang gak pernah turun, bahkan harga gas yang terus meroket. Mau hidup kayak gimana lagi coba?

Beras? Oke, beras emang nggak kena PPN, ya, tapi coba deh mikir lagi. Harga transportasi naik, bahan baku naik, biaya distribusi juga meroket. Apa kira2 yang terjadi sama harga beras? Naik juga, dong. Gak bisa dipungkiri, kan? Coba tanya petani, apakah mereka ngerasa harga pupuk naik, harga transportasi makin mahal? Pasti mereka yang bakal sangat ngerasain. 

Jadi, siapa yang ngerasain? Ya jelas orang2 yang udah susah banget hidupnya. Yang bahkan gaji UMP aja belum cukup buat bayar sewa rumah sama makan sehari2. Itu belum lagi klo ada keluarga yang butuh perawatan, atau anak yang harus sekolah.

Dampaknya apa? Klo ngomongin teori ekonomi sih, ya wajar2 aja. Stabilitas ekonomi katanya. Tapi coba deh liat ke bawah, ke orang2 yang nyaris gak bisa makan karena harga2 makin melambung. PPN naik 12%, itu cuma angka di atas kertas, tapi di lapangan? Rakyat kecil yang makin terhimpit. Kamu yang di atas, yang masih bisa bersantai, coba deh lihat ke bawah, ke mereka yang udah gak sanggup lagi beli makanan enak, apalagi liburan.

Dan, serius deh, lihat deh perusahaan besar yang tetep aja nyari celah buat hindarin pajak. Sementara rakyat kecil, yang gak ngerti apa2, malah jadi sasaran utama. Udah gitu, fasilitas negara dari pajak ini buat siapa, sih? Kamu bisa tebak, kan? Pasti bukan buat mereka yang bener2 butuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun