Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjalin Luka

17 Oktober 2024   23:43 Diperbarui: 22 Oktober 2024   09:26 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art: Photograph by Herbert Tobias

Tidak ada yang akan melindungimu dari rasa sakit. Menangis, melarikan diri, atau mencoba mengalihkan rasa dengan sesuatu dari diri kita, tidak akan pernah menghapusnya. Luka akan tetap ada dan menunggu dirimu untuk dihadapi. 

Penderitaan tidak hilang hanya dengan menghindarinya. Kita bisa berpura-pura tidak melihat tapi kenyataan akan selalu datang. Menghindarinya hanya memperlambat proses penyembuhan.

Yang perlu dilakukan adalah hadapi luka itu, meski rasanya sulit dan taknyaman. Terus berjalan di tengah rasa sakit tidak perlu memaksakan diri untuk melupakannya. Biarkan luka itu menjadi bagian dari perjalanan hidup.

Berjalannya waktu, kamu akan belajar untuk hidup berdampingan dengannya. Sulit rasanya, tetapi perlahan rasa sakit itu akan berubah menjadi pengajarab yang berharga. Kamu mulai melihat luka membentuk menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih bijak serta menyiapkan dirimu untuk sesuatu yang lebih besar di ujung jalan sana.

Luka yang menyakitkan menjadi batu fondasi bagi pertumbuhan. Di dalamnya ada kekuatan dan potensi diri yang sebelumnya tidak pernah kamu sadari. Pengalaman menyakitkan membawa pelajaran yang mengubah caramu melihat dunia.

Ketika luka itu tidak menguasai hidupmu lagi. Ia tetap ada, tetapi bukan sebagai beban. Ia menjadi fondasi bagi mimpi-mimpi baru yang akan kamu kejar. Masa lalu tidak lagi menjadi penghalang bagi langkahmu.

Ketika kamu melangkah menuju kebahagiaan, jembatan itu terbentuk. Jembatan yang kamu bangun dari keinginan untuk sembuh, untuk menjadi lebih baik. Dan langkah-langkahmu membawa keyakinan bahwa ada kebahagiaan yang menanti di ujung sana, perlahan namun sampai, pasti kita akan sampai pada tujuan.

Di ujung jembatan itu, kamu menemukan dirimu yang utuh, memeluk dirimu yang usang dan penuh darah. Luka-luka yang dulu menghancurkanmu kini telah memperkuat batinmu. Kamu telah bertahan melalui masa-masa sulit dan siap untuk melanjutkan perjalanan.

Teruslah berjalan, kawan. Luka yang pernah ada hanyalah bagian kecil dari perjalanan panjang. Di depan sana, ada harapan dan mimpi yang lebih besar menunggumu. Jangan biarkan rasa sakit menghentikan langkahmu.

Pada setiap langkah membawa kebangkitan. Ada keindahan dengan proses penyembuhan yang mungkin tidak terlihat pada awalnya. Kamu belajar untuk menghargai dirimu, baik suka maupun duka, sebagai bagian dari perjalanan hidup yang berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun