Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair Alam Nisbi

17 Juli 2024   00:24 Diperbarui: 17 Juli 2024   00:45 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada terang purnama malam, kujejaki lorong temaram 

Gugur melati menghias malam, berbincang ia pada kelam 

Tak menjerit, tak menyesali, tak menanti, tak menyayangi 

Di relung semesta jiwa, ialah fana tetap fana

.

Kenapa harus kau ratapi, tersenyumlah dengan syair

Tak salah kita berkelana, janganlah sampai terbiar

Bagai bayu membelai raga, hening semesta lirih

Kuselami batin sukma, tanpa duka, tanpa celah

.

Di penghujung cakrawala, menari jiwa dalam sapa

Mencari tafsir di batas maya, mengurai rindu pada asa

Tepian sunyi berdekap, antara ada dan tiada

Terbanglah kau, wahai lara, temui cahya di ujung sana

.

Bukan darah, bukan raga, hanya tinta mencurah kata

Menulis takdir tanpa jeda, merangkai harap dalam cita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun