Mohon tunggu...
zuhaili zulfa
zuhaili zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa. Pengajar.

Hobi Menulis, olahraga dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Manusia Mendapatkan Pengetahuan?

10 Januari 2023   23:24 Diperbarui: 10 Januari 2023   23:34 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di samping rasionalisme dan empirisme, ada cara lain yang manusia gunakan untuk mendapatkan pengetahuan, yaitu intuisi dan wahyu.

Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. (Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan), hlm.53). Seseorang yang sedang memfokuskan diri pada suatu masalah, berpikir keras untuk memecahkannya. Akhirnya, ia merasa lelah dan jenuh serta hampir putus asa sebab hanya menemukan jalan buntu, tiba-tiba timbul dalam benak suatu solusi yang lengkap jawabannya. Kita merasa yakin bahwa memang itulah jawaban dan solusi yang kita cari namun kita tidak bisa menjelaskan bagaimana caranya kita sampai ke sana.

Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar atau tidaknya pernyataan yang dikemukakan. (Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan), hlm.53)

Sumber pengetahuan selanjutnya adalah wahyu. Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat nabi-nabi yang diutus sepanjang zaman. Agama merupakan pengetahuan, bukan saja mengenai kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang bersifat transendental, seperti adanya kehidupan setelah kehidupan sekarang (Hari Kiamat).

Pengetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan akan hal-hal yang gaib (supernatural). Kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan sumber pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara, dan kepercayaan kepada wahyu sebagai cara penyampaian merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini. (Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan), hlm.54)

Kesimpulan

Alhasil, manusia dalam mencari pengetahuan untuk bisa memanfaat segala anugerah Tuhan di muka bumi ini agar tercapai kebahagiaan yang hakiki menempuh 4 (empat) jalan, yaitu berdasarkan rasional, pengalaman, intuisi dan wahyu.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun