Mohon tunggu...
Ahmad ZufarIndrawan
Ahmad ZufarIndrawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mahasiswa Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNS 200 Sukses Adakan Sosialisasi "Cegah Stunting Melalui Parenting"

7 September 2022   16:15 Diperbarui: 7 September 2022   18:19 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dengan judul “Cegah Stunting Melalui Parenting”. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 2 hingga 3 Agustus 2022 di Balai Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan orang tua dari 15 dusun yang ada di Desa Ngambarsari dengan total lebih dari 75 peserta. 

Sosialisasi dengan tema “Cegah Stunting Melalui Parenting” merupakan salah satu program kerja KKN UNS kelompok 200 di Desa Ngambarsari. Program kerja ini dilaksanakan dengan latar belakang masih tingginya angka stunting atau pendek di Desa Ngambarsari. Hal tersebut dapat terjadi karena masih tingginya angka pernikahan dini dan perceraian di desa Ngambarsari. Tingginya angka pernikahan dini dan perceraian berdampak pada minimnya edukasi mengenai pola pengasuhan orang tua atau parenting yang diterapkan pada anak. Faktanya, parenting atau pola pengasuhan orang tua yang diterapkan pada anak memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

(Dokpri)
(Dokpri)

"Stunting di Desa Ngambarsari masih sangat tinggi, dikarenakan masih banyak pernikahan dini dan perceraian orang tua. Sementara itu, adanya pernikahan dini berdampak pada banyak pasangan suami istri yang mungkin organ reproduksinya belum siap sepenuhnya. Faktor ekonomi juga turut menjadi penyebab terjadinya stunting yang berimbas pada kemampuan pasangan dalam memenuhi kebutuhan bayi. Orang tua juga belum sepenuhnya siap mental untuk menjadi orang tua. Kemudian saya juga berharap, dengan adanya sosialisasi yang diadakan ini mampu membuka mindset para orang tua di Desa Ngambarsari" pungkas Fitri Hanany selaku Kepala Desa Ngambarsari ketika memberikan sambutan.

Dalam sosialisasi ini dibahas mengenai apa itu stunting, penyebab, gejala, dampak, dan cara pencegahan stunting. Selain itu, dijelaskan pula mengenai apa itu parenting, jenis-jenis parenting, apa itu toxic parents, tipe-tipe toxic parents, dampak toxic parents pada pertmunbuhan dan perkembangan anak. Pada bagian akhir juga dijelaskan mengenai deteksi dini perkembangan anak. Diberikannya materi mengenai deteksi dini perkembangan anak tersebut bertujuan agar orang tua mampu melakukan deteksi dini mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak apakah pertumbuhan dan perkembangan anak mereka termasuk dalam kategori normal atau tidak. Hal tersebut diharapkan agar orang tua mampu mendeteksi secara dini apakah terjadi hambatan pertumbuhan maupun perkembangan pada anak.

Pemateri atau pembicara dalam kegiatan sosialisasi “Cegah Stunting Melalui Parenting” ini adalah Ahmad Zufar Indrawan, mahasiswa semester 7 Fakultas Psikologi, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dipilihnya tema kegiatan sosialisasi pencegahan stunting melalui parenting dikarenakan sudah banyak sosialisasi mengenai pencegahan stunting yang diadakan di setiap kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), baik posyandu balita, remaja, maupun lansia yang ada di Desa Ngambarsari. Sosialisasi yang telah diadakan sebelumnya lebih berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi maupun nutrisi yang diberikan pada balita, sehingga aspek pola pengasuhan orang tua atau parenting masih kurang ditekankan. Padahal aspek tersebut tidak kalah penting menjadi hal yang mampu berpengaruh pada tingkat stunting yang terjadi.

(Dokpri)
(Dokpri)

Kegiatan sosialisasi "Cegah Stunting Melalui Parenting" dilaksanakan secara interaktif bersama peserta kegiatan sosialisasi. Terdapat juga sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan bagi peserta kegiatan sosialisasi untuk dapat bertanya kepada pembicara terkait dengan kendala maupun permasalahan seputar parenting yang dihadapi oleh para orang tua. Tidak berhenti sampai sini saja, terdapat beberapa program kerja lanjutan, yaitu sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan sosialisasi pentingnya pendidikan yang diadakan di beberapa dusun yang ada di Desa Ngambarsari. Dengan terjun secara langsung ke dusun-dusun yang ada di Desa Ngambarsari, diharapkan materi yang disampaikan dapat benar-benar dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari warga Desa Ngambarsari.

"Sosialisasi yang disampaikan bagus dan menarik. Semoga dengan adanya sosialisasi ini angka stunting di Desa Ngambarsari bisa cepat berkurang," ucap Suyatno selaku kepala Dusun Klepu sekaligus peserta dalam kegiatan sosialisasi. Dengan adanya program kerja ini diharapkan orang tua di Desa Ngambarsari dapat lebih peduli dan memperhatikan mengenai pola pengasuhan orang tua atau parenting dan diharapkan mampu melakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan secara sederhana pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun