Mohon tunggu...
Ferry Fajrin Zubdiarto
Ferry Fajrin Zubdiarto Mohon Tunggu... Bankir - Bankir, a Good Father and a Good Husband just ordinary people

Ferry Fajrin Zubdiarto, SE., M.Ikom Lahir di Jakarta Tanggal 29 Februari 1988. Studi Manajemen Transpor Udara dari ITL Trisakti Jakarta tahun 2010, Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Mercu Buana Jakarta tahun 2020. Bekerja di salah satu Bank BUMN (2010 hingga saat ini). Pengalaman bekerja sebelumnya pernah beberapa kali bekerja di perusahaan ground handling, multinasional company dan export dan import company. Saat ini bergabung di dalam beberapa project communication consulting.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebiasaan Kaum Urban di Jakarta saat Ramadhan

14 Juli 2013   16:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:34 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah hari ini sudah hari ke 5, kita telah melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Perjalanan menuju kemenangan pun masih panjang. Ramadhan bulan penuh berkah, mungkin itu memang benar adanya. Tak ayal banyak para pedagang "dadakan" bermunculan terutama di kota-kota besar. Ya! Salah satunya kota Jakarta. Di kota ini memang sangat menjanjikan ketika Ramadhan tiba. Banyak masyarakat Jakarta yang memanfaatkan bukan hanya berjualan pakaian saja, tapi para penjual jajanan untuk berbuka puasa pun banyak kita jumpai di emeperan toko atau pinggiran jalan. Namun tahukah anda, ada kebiasaan unik yang terjadi di Jakarta? Saya menyebut kebiasaan ini sebagai "siklus mingguan" saat Ramadhan.

Minggu pertama

Entah ini memang sudah biasa terjadi ataukah hanya terjadi saat bulan puasa saja? Pada saat jam pulang kantor, kota Jakarta dilanda kemacetan yang cukup parah, dan terjadi hampir diseluruh wilayah Jakarta. Usut punya usut, kemacetan yang terjadi saat pulang kerja dikarenakan warga Jakarta dan warga yang tinggal di sekitar pinggiran Jakarta ingin berbuka bersama keluarga dirumah mereka.Tak heran ya mengapa macet terjadi saat puasa minggu pertama.

Minggu kedua

Kemacetan tetap terjadi, eittss!! Tpi di minggu ini kemacetan bergeser di jalanan yang dekat dengan daerah-daerah rumah-rumah makan atau restaurant. Kita bisa jumpai kemacetan ini seperti di daerah kelapa gading, tebet, kuningan, bendungan hilir, slipi, senayan, kebon jeruk dan beberapa wilayah lainnya di Jakarta. Biasanya warga Jakarta baik pelajar, mahasiswa atau pun pekerja kantoran berkumpul dengan teman sejawat atau keluarga untuk berbuka puasa di luar rumah.

Minggu ketiga

Kemacetan masih terjadi di area rumah makan, tapi di minggu ketiga ini lebih banyak terjadi kemacetan di area-area perbelanjaan Jakarta, seperti di wilayah pasar tanah abang salah satunya, yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Maklum lah! Karena uang THR (Tunjangan Hari Raya) baru akan cair di minggu ini.

Minggu keempat

Di penghujung Ramadhan ini jalanan di kota Jakarta terlihat sangat lengang, jalanan besar yang biasanya selalu macet penuh kendaraan bermotor, kali ini berkurang. Dikarenakan sebagian besar warga Jakarta telah mudik atau pulang kampung ke kampung halaman mereka masing-masing. Hal ini tentu sangat dinanti oleh warga Jakarta asli, menghirup udara Jakarta tanpa asap kendaraan yang mengebul. Dan biasanya mereka manfaatkan pada saat lebaran untuk berjalan-jalan menikmati liburan ke daerah rekreasi.

Itu lah yang saya katakan dengan "siklus mingguan" bulan Ramadhan di Ibu kota DKI Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun