1. Pendahuluan
Menurut saya, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan. AI memberikan banyak manfaat, seperti personalisasi pembelajaran, akses yang lebih luas ke pendidikan, dan peningkatan efisiensi. Namun, di sisi lain, teknologi ini juga menghadirkan tantangan serius, seperti risiko etika, ketergantungan teknologi, dan potensi ketimpangan digital. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi lebih dalam efek positif dan negatif dari penggunaan AI dalam pendidikan untuk memaksimalkan potensi manfaatnya dan meminimalkan dampak buruknya.
2. Efek Positif Penggunaan AI dalam Pendidikan
a. Personalisasi Pembelajaran
AI memiliki kemampuan untuk mempersonalisasi proses belajar berdasarkan kebutuhan individu siswa. Faiz dan Kurniawaty (2023) dalam Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan menekankan bahwa teknologi seperti ChatGPT dapat memberikan panduan belajar yang fleksibel, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan masing-masing. Hal ini sangat bermanfaat dalam membantu siswa yang memiliki gaya belajar unik.
b. Peningkatan Kompetensi Digital Guru
Penggunaan AI juga berdampak positif bagi guru. Menurut Sudarman dan Rachman (2023) dalam jurnal Akademika, teknologi berbasis AI memungkinkan guru mengembangkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kreatif, seperti menggunakan augmented reality atau gamification. Ini meningkatkan motivasi siswa dan membuat pembelajaran lebih menarik.
c. Aksesibilitas Pendidikan
AI memungkinkan siswa di daerah terpencil mendapatkan akses pendidikan berkualitas. Teknologi ini memberikan kemudahan dalam mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, sebagaimana diungkapkan oleh Kurniawaty dan Faiz (2022) dalam Jurnal Pendidikan Tambusai. Dengan demikian, AI menjadi alat penting untuk menjembatani kesenjangan pendidikan di wilayah yang kurang terjangkau.
3. Efek Negatif Penggunaan AI dalam Pendidikan
a. Risiko Etika dan Privasi Data
Di sisi lain, penggunaan AI dalam pendidikan menimbulkan risiko terhadap privasi data siswa. Faiz dan Kurniawaty (2023) mencatat bahwa teknologi seperti ChatGPT dapat mengumpulkan data pribadi siswa yang berisiko disalahgunakan jika tidak dikelola dengan baik. Ini menjadi tantangan serius yang membutuhkan regulasi ketat untuk melindungi data siswa.
b. Ketergantungan pada Teknologi
AI juga dapat menimbulkan ketergantungan yang berlebihan pada teknologi. Hal ini dapat mengurangi kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif, karena mereka cenderung mengandalkan solusi instan dari teknologi AI, seperti yang diungkapkan oleh Faiz dan Kurniawaty (2023).
c. Ketimpangan Digital
Selain itu, tantangan besar lainnya adalah ketimpangan digital. Tidak semua daerah memiliki akses terhadap teknologi AI. Kurniawaty dan Faiz (2022) mencatat bahwa akses AI yang tidak merata dapat memperbesar kesenjangan pendidikan antara siswa di perkotaan dan pedesaan.
4. Kesimpulan dan Rekomendasi