Foto dari dokumen pribadi Si Balad
Hari ini adalah milik kita. Jika kita berada di pagi hari, jangan menunggu sore tiba. Jika kita berada di sore hari, jangan menunggu Malam yang kelam. Hidup ini adalah sebuah pilihan, maju atau mundur merupakan suatu keputusan. Mereka yang hari ini telah berhasil adalah bukti nyata bahwa keberhasilan itu bisa dicapai oleh siapapun tanpa pandang bulu. Keberhasilan atas sesuatu yang kita perjuangkan akan terasa lebih indah. Dan inilah yang tercermin pada sosok Si Balad, seorang mahasiswa semester akhir di sebuah kampus ternama di Aceh, yaitu Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH). Pemuda itu bernama Aula Andika, atau sering kawan-kawan menyapanya dengan Si Balad, lakab yang juga dia nukilkan di akhir nama facebooknya.
Pemuda kelahiran tahun 1993 ini adalah sosok mahasiswa yang berprestasi, baik di kampus maupun di luar kampus dengan meraih berbagai penghargaan, sosok yang baru saja menyabet predikat Raja Baca Aceh tahun 2014 ini, berkarakter pantang menyerah,ulet, tekun,dan tergolong tipe orang yang bersahaja dan murah senyum dengan siapa pun. Dan di mata tetangganya, Si Balad termasuk pemuda yang sangat menginspirasi dan menjadi teladan bagi pemuda-pemudi di kampung kelahirannya.
Sosok yang suka berbagi pengalaman dengan kawan-kawannya, plus dengan punya bakat berdakwah ala Almarhum Kiyai Zainuddin Mz, yang pernah mengantarkannya meraih juara terbaik 1 cabang syarhil qur’an tingkat mahasiswa Universitas Syiah Kuala tahun 2014, membuat dia mudah bergaul dan menemukan kawan yang banyak, baginya musuh satu orang sangatlah banyak, sedangkan kawan seribu orang sangatlah sedikit. Begitulah lafal dia pada satu masa bersama penulis.
Anak bungsu dari 8 bersaudara ini merupakan pemuda yang sangat menghormati orang tua dan guru-gurunya, baginya menghormati kedua orang tua dan guru adalah salah satu bentuk penghargaan kepada mereka karena tanpa mereka hidup ini tidak akan seperti yang ia rasakan. Dengan bimbingan merekalah membuat ia selalu bergerak cepat dalam menghadapi tantangan, berbekal bahasa Inggris yang fasih yang sudah dia asah sejak duduk di bangku Madrasah Aliyah , iapun mulai berpetualang ke sana-sini demi membanggakan orang tuanya.
Ada beberapa alasan, mengapa dia selalu bergerak cepat dalam menghadapi sebuah tantangan, berikut hasil wawancara penulis dengan Si Balad:
- Dilahirkan bukan dari keluarga hebat nan ‘Power’, tidak kaya, membuat ia berkeinginan mengukir senyum di wajah keluarganya, khususnya ibunda tercinta dan mengharumkan nama almarhum ayahanda tercinta.
- Ingin membuktikan kepada semua orang bahwa harta yang melimpah dan berekonomi tinggi bukan alasan utama seseorang untuk bisa sukses. Kesuksesan akan menghampiri siapapun disaat kita berusaha secara sungguh-sunguh, punya kemauan yang tinggi, dan bergerak lebih cepat untuk menggapai cita-cita tersebut.
- Ingin dikenal bukan karena seluk beluk keluarga, tetapi ingin dikenal dan dikenang sebagai orang yang berprestasi. Saidina Ali pernah berkata, “Bukanlah pemuda, yangmengatakan, ‘Ini Ayahku’ Tetapi yang dikatakan pemuda adalah yang mengatakan ‘Inilah Aku’.
- Ingin menyatakan kepada dunia bahwa bermodal keinginan, kerja keras dan motivasi tinggi serta fokus adalah langkah utama untuk menjadikan seseorang itu sukses
- Sebagai penerima bidik misi, dia ingin membuktikan kepada Rektorat, Aceh, dan seluruh rakyat Indonesia bahwa uang yang selama ini diterimanya dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, bukan dihambur-hamburkannya untuk hal-hal yang mubazir
- Ingin mengukir senyum sumringah bagi semua orang bahwa dia pantas dan layak terlahir sebagai manusia ke dunia ini. Karena manusia yang paling baik di dunia ini adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
Dengan berbekal beberapa motivasi tersebut, Si Balad selangkah demi selangkah terus berusaha dan bergerak lebih cepat. Baginya usaha yang dia lakukan suatu saat nanti akan berbuah manis. Bak gayung bersambut, akhirnya apa yang dia cita-cita mulai ia rasakan, berbondong-bondong penghargaan menghampiri dia. Raut muka penuh senyuman pun mulai menghiasi hari-harinya, juga ibunda tercintanya.
Beberapa prestasi yang pernah Si Balad toreh, yang dapat penulis rekam, antara lain:
- Delegate Indonesia Entreprenuer Camp Universitas Brawijaya Malang, 2013
- Delegate National future Educator Conference 2013
- Indonesia Delegate Indonesia Leadership Camp-Nusantara Leadership Camp 2013
- Juara 1 festival zikir Maulid Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI bersama grup Damul Fata
- Peserta The 2nd Annual International Conference Universty of Syiah Kuala 2014
- Peserta The 9th Annual International workshop and Expo on Tsunami Disasater and Recovery2014
- Tulisan diterbitkan di sebuah Majalah Nasional "Youth Shout" oleh Indonesia Student and Youth Forum bekerja sama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga serta Kementrian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata 2014
- Juara 1 MTQ Mahasiswa tingkat Universitas Syiah Kuala cab Syarhil Qur'an 2014
- Lolos sebagai peserta Entreprenuer Winter School hongkong 2014
- Lolos sebagai peserta Paris Model Unted Nation dan Mumbai Model United Nation 2014
- Official Delegate Indonesia Youth Forum Wakatobi 2014
- Duta Promosi Pariwisata Wakatobi, Sulawesi Tenggara 2014-2016
- Mahasiswa Berprestasi II tingkat FKIP Unsyiah 2014
- Raja Baca provinsi Aceh 2014
Foto dari dokumen pribadi Si Balad
Dan masih banyak penghargaan lain yang tidak terdeteksi oleh penulis, yang Si Balad peroleh berkat kegigihan dan ketekunannya.
Prestasi yang ditorehnya merupakan buah dari ‘Man Jadda Wa Jada’ siapa yang bersungguh-sungguh, maka pasti berhasil.
Usaha yang sungguh-sungguh,pantang menyerah dan bergerak lebih cepat menghantarkan dia bak mutiara, sehingga sosok Si Balad patut dan layak kita jadikan sebagai panutan.
Salam Sukses!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H