Rasionalisme adalah aliran filsafat yang menekankan pentingnya pemikiran rasional sebagai dasar pengetahuan. Filsuf seperti Ren Descartes, Baruch Spinoza, dan Gottfried Wilhelm Leibniz adalah tokoh utama dalam aliran ini. Mereka berpendapat bahwa akal adalah sumber utama pengetahuan, dan hampir semua ahli dalam periode ini juga merupakan ahli matematika yang mengembangkan teori-teori berdasarkan logika dan rasio.
Empirisme
Empirisme berpendapat bahwa pengalaman adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengetahuan. Aliran ini bertentangan dengan rasionalisme, dengan menekankan bahwa pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui pengalaman indrawi. Francis Bacon (1561-1626) memulai aliran ini, dan tokoh-tokoh seperti Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704), dan David Hume (1711-1776) kemudian mengembangkan dan memperbaikinya.
Pragmatisme
Pragmatisme adalah aliran pemikiran yang berpendapat bahwa tidak ada teori atau bukti yang dapat dianggap benar secara mutlak. Dalam pandangan pragmatisme, kebenaran ditentukan berdasarkan manfaat dan hasil praktis yang dapat diperoleh dari suatu gagasan. Aliran ini menekankan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang bersifat relatif dan berubah sesuai dengan konteks dan pengalaman manusia.
Idealisme
Idealisme adalah pandangan bahwa pengetahuan deduktif dapat diperoleh melalui penggunaan akal. Aliran ini berfokus pada ide-ide dan konsep-konsep yang ada dalam pikiran manusia. Johann Gottlieb Fichte (1762-1914) adalah salah satu tokoh utama dari aliran ini. Selain itu, idealisme ini juga berhubungan dengan perkembangan aliran positivisme yang disempurnakan oleh aliran empirisme dan rasionalisme. Auguste Comte (1798-1857) adalah tokoh utama dalam aliran ini, yang berfokus pada pengalaman objektif.
Eksistensialisme
Eksistensialisme adalah filsafat yang berfokus pada eksistensi manusia sebagai subjek pemikiran. Aliran ini menggambarkan kondisi manusia di dunia ini, serta pencarian makna dan tujuan hidup. Filsuf Jerman Martin Heidegger (1889-1976) adalah salah satu tokoh yang mengembangkan aliran ini dan menciptakan istilah "eksistensialisme".
Fenomenologi
Fenomenologi adalah disiplin filsafat yang mempelajari manusia sebagai fenomena yang dapat diamati dan dipahami. Fenomenologi berhubungan erat dengan hermeneutika, yaitu bidang filsafat yang mempelajari penafsiran fenomena. Edmund Husserl (1859-1938) adalah tokoh utama dari aliran ini. Karya-karya pentingnya, seperti Logical Investigations (1900-1901), Ideas for a Pure Phenomenology (1913), dan Cartesian Meditations (1929), menggali konsep-konsep dasar dari pengalaman manusia. Pemikiran-pemikiran ini menggambarkan keragaman pandangan yang berkembang pada masa Aufklrung dan memberikan dasar bagi berbagai teori dalam filsafat dan ilmu pengetahuan modern.Â