Mohon tunggu...
Zubaida
Zubaida Mohon Tunggu... Lainnya - Zubaida

Zubaida

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Tamyiz dan Aplikasinya

21 Oktober 2021   23:09 Diperbarui: 21 Oktober 2021   23:57 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian dan Sejarah Metode Tamyiz

Pengertian tamyiz dalam ilmu Nahwu Sharaf, adalah isim (tidak bisa berupa fi'il dan huruf, jumlah dan dzorof) yang selalu dibaca nashob, serta menjelaskan mengenai benda yang sifatnya masih samar atau belum jelas. Metode tamyiz ini pertama kali diterbitkan (launching) tepatnya pada tanggal 14 Juli 2009 di Jakarta. 

Metode tamyiz merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abaza MM dalam jangka waktu yang cukup lama. Hasil riset atau penelitian tersebut juga merupakan sebuah perpaduan antara pengalaman Abaza MM saat mengikuti pembelajaran kitab kuning dengan gurunya yang bernama Kyai Anaz Tamyiz semasa kecilnya dulu, tepatnya di Tajung (musholla) at- Tamyizi Indramayu. 

Pondok pesantren yang berada di Jawa Tengah, yang bernama pondok pesantren Bayt Tamyiz, adalah salah satu pondok pesantren di Jawa yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang terletak pada desain atau pola pengajarannya, yaitu dengan menggunakan metode tamyiz. 

Perlu diketahui, bahwasannya metode tamyiz ini tidak hanya dapat diajarkan pada pendidikan tingkat SMA/MAN saja, tetapi juga bisa diajarkan pada tingkat SMP, SD bahkan ditingkat perguruan tinggi sekalipun. 

Metode tamyiz ini sangat unik, bisa membantu seorang anak untuk bisa dalam menerjemahkan Al-Qur'an dengan memenuhi syarat yang ada di dalam pondok tersebut dan harus dipenuhi oleh setiap anak untuk memulai belajar metode tamyiz, supaya nantinya metode tamyiz ini mudah untuk diajarkan dan dipahami ketika proses belajar mengajar berlangsung. 

Syarat yang harus dipenuhi oleh seorang anak atau santri yang ingin belajar menerjemahkan Al-Qur'an dengan metode tamyiz tersebut, yaitu harus bisa membaca Al-Qur'an terlebih dahulu.

Tujuan metode tamyiz ini, yaitu supaya anak-anak dan orang tua bisa membaca Al-Qur'an, menerjemahkan Al-Qur'an lebih lebih lagi bisa menerjemahkan kitab kuning. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, Abaza MM melakukan perubahan secara mendasar tentang pembelajaran nahwu sharaf sebagai ilmu atau alat yang bisa membantu banyak orang orang untuk bisa membaca menerjemahkan, mengamalkan Al-Qur'an serta kitab kuning. 

Perubahan yang dilakukan oleh Abaza MM dilakukan pada tiga aspek, yaitu latar belakang pembelajarannya harus naasyin al-'arabiyyah, tujuan pembelajarannya sendiri lebih kepada menerjemahkan Al-Qur'an dan kitab kuning, serta pendekatan pembelajarannya lebih menggunakan pendekatan tarkib bahasa, yang dimulai dari lafadz, kalimah, dan kemudian jumlah.

B. Tahapan-tahapan Metode Tamyiz

Metode tamyiz itu sendiri memiliki dua jenis, yaitu ada yang dikhususkan
untuk peserta didik dan da juga yang dikhususkan untuk pengajar atau tutornya
(pembimbing). Metode yang dikhususkan untuk peserta didik, itu ada tiga
tahapan, yaitu banyak meniru, sedikit berpikir, dan sedikit menghafal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun