Mohon tunggu...
Zuan Angela
Zuan Angela Mohon Tunggu... Full Time Blogger - have fun

Never give up

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Kemarin, Kini, dan Nanti

20 September 2019   21:54 Diperbarui: 20 September 2019   21:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            Nama saya Zuan Angela Nur Islami dari fakultas FITK jurusan pendidikan ips. Sejak kecil aku sudah diharuskan menjadi anak yang mendiri, entah padahal usia ku saat itu masih berumur tujuh tahun, masa-masa manjanya menjadi seorang anak, entahlah aku pun tidak bisa bercerita mengapa. Masa lalu memang harus berlalu , manis atau pun pahit selama kita masih hidup akan tetap terkenang. Aku mulai dari masa MAN ku, mungkin masaku tidak seperti masa SMA anak lainnya yang bebas kemana aja, melakukan hal-hal yang luar biasa atau pun bisa bebas berinteraksi dengan lawan jenis. Karena saat itu aku tinggal di pondok yang memang sudah ada perjanjian dengan mamaku saat itu. Ditambah lagi aku merasa di MAN salah jurusan, lucu memang, entah memang aku masih terlalu kecil menentukan pilihan sendiri jadi dengan mudahnya aku diarahkan untuk ambil kelas ipa. Padahal kalau kalian tau aku sebenarnya anak olimpiade ips. Anehkan, justru masuk kelas ipa dan lagi aku belum mempunyai impian jelas setelah MAN ingin jadi apa. Aku juga bingung dengan diriku sendiri aku menjalani hidup seperti air mengalir tanpa entah tahu tujuan apa yang sebenarnya. Dan hal ini membuat aku di sekolah menjadi anak yang biasa-biasa saja. Padahal dulu aku Mts paling tidak aku selalu masuk 10 besar, atau mungkin otakku sudah lelah untuk berfikir. Belum lagi bagaimana perjuangan ku selama kelas dua belas, aku memutuskan untuk berubah haluan menjadi anak soshum. Perjuangan begitu berat materi yang seharusnya aku tempuh selama tiga tahun harus habis dalam waktu delapan bulan. Bisa dibayangkan seperti apa lelahnya saat itu. Tapi semua itu adalah perjuangan yang terbayarkan saat ini. Aku tidak pernah menyangka dengan semua hal yang terjadi saat ini. Karena sekarang aku mulai menemukan secercah harapan dan tujuan hidup. Dimulai dengan meminimalisir absensi selama jam mata kuliah, memaksimalkan disetiap tugas yang berikan, aktif selama di kelas, dapat bertukar pikiran dengan sesama teman, membuat catatan yang lebih mudah di pahami oleh diri kita, dan jangan gunakan waktu untuk hal yang sia-sia. Dengan usaha yang maksimal jangan lupa doa selalu dipanjatkan selalu. Karena pada akhirnya kita selalu mengharapkan hasil yang kita harapkan.

            Harapanku setelah aku lulus dari nanti, aku berharap semua ilmu yang telah aku pelajari bisa bermanfaat bagi semua orang yang ada  disekitarku. Karena aku pun aku punya mimpi ingin menjadikan murid-murid didikku menjadi generasi yang membanggakan dimasa depan, dapat menghantarkan mereka menuju masa depan yang gemilang.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun