Selasa, 23 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin Gelombang 112 telah menggelar penyuluhan Cegah Stunting dengan "Isi Piringku". Penyuluhan ini dihadiri oleh Wanita Usia Subur (WUS) di desa Lebang Manai Utara yang termasuk dalam kelompok sasaran, yaitu wanita berumur 15-49 tahun baik yang berstatus kawin maupun yang belum kawin atau janda. Penyuluhan ini dilaksanakan di Posyandu Desa Bulu Telue, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 10.30 -- 11.00 WITA. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKNT Unhas Gelombang 112 ini berada dibawah naungan Dosen Pembimbing KKN, Dr. Sumarlin Rengko HR, S.S, M.Hum.
Para mahasiswa KKNT Unhas Gelombang 112 berasal dari fakultas yang berbeda-beda. Mereka berbagi tugas sehingga penyuluhan ini berjalan dengan lancar. Muh. Fauzan Lukman sebagai koordinator bertugas untuk mengkordinir teman-teman agar melakukan tugasnya masing-masing dengan baik. Penyuluhan ini dibuka oleh seorang moderator, Angela Gabriel Cristania. Selanjutnya, Putri Ainayah Salsabila bertugas untuk membawakan materi dalam penyuluhan ini. Adapun, anggota tim yang lain yaitu Aflah Alifu, Alif, Annisa Maulid dan Andi Widya Yulia bertanggung jawab dalam hal perlengkapan dan publikasi dan dokumentasi selama berlangsungnya penyuluhan ini.
Penyuluhan Cegah Stunting dengan "Isi Piringku" merupakan upaya yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta penyuluhan mengenai Isi Piringku. Isi Piringku merupakan panduan porsi makan seimbang yang menggantikan pedoman "4 sehat 5 sempurna" yang sebelumnya digunakan. Hal tersebut dapat mengedukasi tentang pentingnya variasi dalam makanan, keseimbangan antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta pentingnya menghindari konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan.
Penyuluhan ini memuat materi seperti panduan porsi makan seimbang, yaitu 50% isi piring diisi dengan buah-buahan dan sayuran, serta 50% lainnya diisi dengan karbohidrat dan protein. Selain itu, juga dihadirkan tentang pentingnya untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dalam sehari, minum 8 gelas/hari dan tidak lupa untuk cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih.
Penyuluhan dengan memberikan edukasi kepada wanita usia subur, dapat membantu memutus rantai malnutrisi dan stunting. Wanita yang memiliki pengetahuan gizi yang baik dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mewariskan kepada anak-anak mereka. Dengan meningkatkan pengetahuan mereka tentang gizi seimbang, diharapkan mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam menyusun menu sehari-hari. Anak-anak yang terbiasa dengan pola makan sehat lebih cenderung memiliki pertumbuhan yang normal dan tidak mengalami stunting.
Penyuluhan ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target SDGs yang ke-2, yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi, serta mendorong pertanian berkelanjutan. Dengan meningkatkan pengetahuan tentang gizi dan pola makan yang tepat, program ini membantu menciptakan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Masyarakat yang sadar akan pentingnya gizi seimbang akan lebih mampu memilih dan mengonsumsi makanan yang mendukung pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.
Selain itu, juga dapat mendukung pencapaian target SDGs yang ke-3, yaitu mencapai kehidupan sehat dan sejahtera. Hal ini disebabkan oleh penyuluhan yang dilakukan secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraaan hidup dengan memperhatikan pola gizi seimbang.
