Mohon tunggu...
Zsa Zsa Salsabila
Zsa Zsa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Hobi membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Film

Imperfect, Karier, Cinta, dan Timbangan

15 September 2024   22:10 Diperbarui: 15 September 2024   23:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Halooo! Sebelum kalian baca lebih lanjut aku mau ngingetin nih kalau artikel ini mengandung *spoiler tentang isi film "Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan" jadi saran aku kalian nonton dulu yaa filmnya!


Jadi alasan kenapa aku ingin mereview film ini karena menurutku film ini menarik karena membawa isu yang relevan dan relate dengan kehidupan zaman sekarang. Film ini memberikan gambaran tentang bagaimana body shaming yang dianggap hal biasa tanpa memikirkan bagaimana perasaan seseorang. Memaksa perempuan untuk tidak menjadi dirinya sendiri padahal pada dasarnya manusia diciptakan secara beragam yang memiliki keunikannya masing-masing.

Sinopsis:

Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Rara (Jessica Mila) yang lahir dan besar dengan tubuh gemuk, kulit sawo matang, dan rambut tebal mengikuti gen sang ayah. Meski pintar dan berbakat, Rara merasa insecure dengan tubuhnya karena standar kecantikan yang ada di sekitarnya. Ia sering dibanding-bandingkan dengan adiknya, Lulu (Yasmin Napper), yang justru memiliki tubuh langsing, kulit putih, dan rambut lurus mengikuti gen ibunya, Debby (Karina Suwandi) yang memenuhi stereotip kecantikan ideal. 

Rara merasa nyaman dengan dirinya, tetapi tekanan dari lingkungan kerja, teman-teman, dan bahkan keluarganya membuat dia mulai meragukan diri sendiri. Walau demikian Rara memiliki Dika (Reza Rahadian), seorang fotografer yang mencintainya apa adanya.

Konflik dimulai saat Rara mendapat perlakuan diskriminasi di kantornya. Rara yang pintar dan senior, harus terhalang perjalanan karirnya karena penampilannya. Namun berkat dukungan keluarga, pacar, dan teman-temannya, Rara mendapat ide untuk menurunkan berat badan dan lebih menjaga penampilan. Rara mulai bekerja keras untuk menurunkan berat badan agar memiliki tubuh yang ideal. Apalagi saat bosnya menawarkan promosi dengan syarat Rara harus mengubah penampilannya. Berkat kerja keras dan usahanya, Rara berhasil menjadi seorang wanita pada umumnya yang cantik dan mempunyai penampilan yang menarik. Rara pun mendapatkan posisi sebagai manajer di tempat ia bekerja.

Seiring perubahan tubuh Rara, perilakunya pun ikut berubah secara drastis. Bahkan hubungannya dengan kekasih maupun dengan teman dekatnya di kantor renggang, tetapi ia masih tetap acuh akan keadaan tersebut.

Suatu hari dalam rapat perusahaan, Bosnya menyalahkan Rara karena kinerjanya yang buruk. Setelah semua yang telah terjadi, Rara akhirnya mencoba mengubah sikapnya menjadi lebih baik. Ia mencoba memperbaiki kinerjanya di perusahaan dengan mengajukan konsep baru untuk Perusahaan Malathi yang sedang krisis.

Rara membuat konsep tentang standar kecantikan. Wanita seharusnya tidak diikat dengan standar kecantikan, seperti yang kita tahu standar kecantikan di Indonesia adalah yang berkulit putih, tinggi semampai, rambut lurus, dan bentuk badan ideal. Nah maka dari itu Rara menyampaikan pendapatnya jika wanita itu beragam dan Malathi (perusahan tempat Rara bekerja) hadir sebagai teman yang baik untuk wanita untuk mencapai kecantikan masing-masing dan lebih bersyukur atas dirinya.

Kekuatan Film:

* Kelebihan dari film ini yaitu memotivasi dan memberi semangat para wanita di luar sana yang mempunyai masalah dengan tubuhnya sendiri dan merasa dirinya kurang sempurna. Dan menyadarkan kita untuk bertoleransi dengan segala perbedaan, bukan sekedar ras, agama, tapi juga fisik. Selain itu film ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur tentang segala nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada kita.

Kritik:

* Kekurangan dari film ini yaitu beberapa tokoh masih menggunakan perkataan yang kurang enak dan tidak etis untuk didengar. Selain itu alur dari film ini sedikit tertebak. Meskipun film ini dikemas dengan baik, beberapa bagian cerita, terutama terkait romansa dan konflik utama, terasa cukup klise dan mudah ditebak oleh penonton.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun