Generative AI, Apa itu?
Dalam era di mana teknologi berkembang pesat dan menjadi sarana pembantu manusia, ada satu hal yang paling revolusioner dan mencolok, yakni artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. AI (Artificial Intelligence) adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat meniru kecerdasan manusia. AI melibatkan penggunaan algoritma dan teknik komputasi untuk memungkinkan mesin atau komputer "belajar" dari data,menganalisis informasi, mengambil keputusan, dan melakukan tugas-tugas yang memerlukan
pemikiran cerdas. AI sebenarnya merupakan sebuah konsep keilmuan yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Namun, AI baru benar-benar mengemuka pada abad ke-21 dengan suksesnya peluncuran ChatGPT oleh perusahaan OpenAI asal Amerika Serikat. Dalam peluncurannya, ChatGPT menjadi salah satu aplikasi yang paling sukses dengan jumlah pengguna aktif mencapai 100 juta tiap bulan.
AI telah menjadi bagian yang menyatu dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam dunia pekerjaan. Berbagai industri telah memanfaatkan AI, dalam bidang finansial, kesehatan, pendidikan, ataupun teknik. Dalam bidang finansial, AI dipakai untuk menjalankan algoritma penghitungan dan melakukan prediksi keuangan. Dalam dunia kesehatan, AI digunakan sebagai media untuk diagnosa penyakit dan menjadi robot bedah seperti Da Vinci Surgical System. AI digunakan pula pada berbagai perusahaan sebagai manajemen perusahaan ataupun sebagai sistem layanan.
Dunia pendidikan juga tidak terlepas dari AI. Keberadaan AI memicu adanya perubahan dalam berbagai bidang pendidikan. AI generatif seperti ChatGPT dapat dipakai untuk asesmen dan evaluasi, prediksi performa pelajar, manajemen pembelajaran, dan sistem tutor cerdas. ChatGPT juga semakin berkembang dengan menerima ragam feedback seperti misalnya, dari pelajar bidang medis. Feedback yang diterima mencakup diagnosis masalah kesehatan hingga keputusan yang mereka ambil dalam situasi tertentu. Dalam bidang informatika, AI mampu membuat coding yang beragam dan menyediakan penjelasan yang beragam.
Penerapan GAI dalam Dunia Pendidikan
Sebelum membahas secara rinci penerapan Generative Artificial Intelligence (GAI) dalam pendidikan, penting untuk memahami potensi luas yang ditawarkan teknologi ini dalam mengubah cara kita mengajar dan belajar. GAI tidak hanya memungkinkan penciptaan konten secara otomatis, tetapi juga membuka peluang untuk personalisasi pembelajaran yang lebih mendalam, pengembangan materi ajar yang lebih dinamis, dan evaluasi yang lebih efisien. Meskipun membawa berbagai manfaat, penerapan GAI dalam pendidikan juga menimbulkan tantangan yang perlu diperhatikan, seperti masalah privasi dan ketergantungan teknologi. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi bagaimana GAI diterapkan dalam berbagai aspek pendidikan, serta dampak yang ditimbulkan baik dari segi positif maupun negatif.
1. Personalisasi Pembelajaran
GAI memungkinkan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa. Teknologi ini menggunakan analisis data untuk memahami preferensi belajar, gaya belajar, dan tingkat pemahaman siswa, sehingga dapat menghasilkan materi yang relevan.
Mittal et al. (2024) menjelaskan bahwa GAI membantu meningkatkan hasil pembelajaran dengan menyediakan kurikulum yang sepenuhnya dipersonalisasi. Sementara itu, Sharma et al. (2024) mencatat bahwa personalisasi ini sangat penting bagi siswa dengan kebutuhan khusus, seperti disabilitas fisik atau kognitif. Solusi seperti teks-ke-pidato atau materi visual yang disesuaikan memungkinkan siswa untuk belajar lebih mandiri. Personalisasi ini mencakup materi yang relevan, sesuai dengan minat dan memungkinkan siswa dengan keterbatasan fisik mampu belajar bersama dengan siswa lainnya
2. Pengembangan Konten Edukasi