Sering kita terjebak dalam rutinitas dan aktivitas yang sebenarnya adalah rutinitas yang monoton, rutinitas yang itu-itu saja, aktivitas yang selalu sama. Yang lebih kerennya biasa disebut zona nyaman.
Bukan suatu hal yang mudah atau pilihan yang mudah untuk mencoba keluar dari zona nyaman itu, dan mencoba memulai hal baru, aktivitas baru, yang mungkin sebenarnya bisa menjadi kan hal yang lebih berguna atau positif lagi dibandingkan tidak pernah mencobanya sama sekali.
Namun, tidak semua orang berani mencoba hal baru, menerima tantangan baru, dan menggali potensi lebih dari sekedar rutinitas. Terkadang dan bahkan seringnya keadaanlah yang membuat seseorang berani dan terpaksa keluar dari zona nyamannya.
Penulis pun merupakan penikmat zona nyaman. Menikmati setiap aktivitas dan rutinitas yang sebenarnya hanyalah kegiatan sama yang diulang berulang-ulang.
Sampai pada akhirnya satu hari keadaan memaksa mengubah segala hal yang selama ini menjadi rutinitas. Mulai dari membuka mata dipagi hari, sampai menutup mata di malam hari. Mengubah yang awalnya semua waktu adalah sama, menikmati bersantai dan bermalasan di pagi hari, menjadi bagaimana mengatur waktu. Merasakan bagaimana rasanya 5 menit yang berdampak menjadi 20 menit, 3 menit berdampak menjadi 15 menit. Dan bagaimana rasanya berburu dengan waktu, manajemen waktu, membagi waktu, supaya kita yang mengatur waktu bukan waktu yang mengatur kita.
Mengeluh ? sudah pasti
Memberontak ? Sudah pasti juga
Menyalahkan keadaan ? tidak sejauh itu
Mempertanyakan kenapa ? iya
Seminggu pertama, sama sekali tak pernah menikmati hari. Pagi memulai aktivitas, malam pulang tak sampai 30 menit mata telah nyenyak tertutup mengakhiri lelahnya hari. Mengeluh seakan telah menjalani lelahnya selama setahun padahal baru seminggu.