Kue Rotikap
Kab.Landak - Rotikap, begitulah namanya. Kue ini merupakan kue asli Melayu Kabupaten Landak yang dibuat dengan bahan utamanya buah kelapa yang diambil santannya. Disebut juga sebagai kue yang paling popular, karena rasa khasnya yang manis dan harum, serta paling digemari terutama saat menjelang hari-hari besar, baik itu Idul Fitri, Idul Adha, maupun hari Natal.
Pesanan membludak pada para produsen Rotikap. Terkadang, ada beberapa pembeli/ pemesan yang tidak kebagian jatah Rotikap. Hal ini dikarenakan para produsen tidak sanggup untuk memenuhi pesanan, mengingat jumlah produsen sangat sedikit, sedangkan jumlah pemesan sangat banyak.
Sebenarnya, sebagian besar penduduk kabupaten Landak, khusunya para ibu-ibu, rata-rata dapat memproduksi kue khas ini. Namun, tidak semudah itu, kue yang dihasilkan belum tentu pas/ cocok dilidah, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman dalam mengolah kue ini.
Dalam mengolah/ memproduksi kue ini dibutuhkan tingkat kesabaran yang sangat tinggi, mulai dari penyiapan bahan, terutama kelapa yang akan diolah harus benar-benar bersih, lapisan daging buah kelapa yang berwarna coklat harus dibuang sampai berwarna putih. Hal ini dilakukan agar Rotikap yang dihasilkan memilki kualitas yang cukup baik, tahan dalam waktu penyimpanan yang cukup lama, rasanya enak, aromanya harum (khas) dan terasa lembut ketika dimakan. Kesalahan dalam metode pembuatan Rotikap, dapat menyebabkan kue tersebut menjadi keras, ini berakibat fatal.
Proses pembuatan kue ini relatif cukup rumit dan lama, dimulai dari pengupasan kelapa, pemerasan (santan), pengadonan, sampai pengovenan. Santan kelapa dimasak selama beberapa jam, bisa menggunakan kayu bakar, kompor minyak maupun kompor gas. Proses pengolahan santan menjadi minyak dibutuhkan waktu yang tidak tentu, tergantung dari jumlah kelapa yang kita gunakan. Misalkan untuk produksi Rotikap dengan jumlah 10 buah kelapa dapat memakan waktu selama 4 jam atau lebih. Setelah santan menjadi minyak, minyak tersebut tidak dapat langsung digunakan, harus didiamkan selama beberapa waktu, biasanya satu malam. Setelah didiamkan, barulah bahan tersebut dapat kita olah menjadi adonan dengan campuran tepung, gula, susu, dan sebagainya.
Rasa manis yang dihasilkan dari kue ini bukan berasal dari gula saja, gula yang digunakan hanya sedikit, karena apabila berlebih, akan menyebabkan kue tersebut menjadi keras. Untuk itu digunakanlah susu, terutama susu bubuk yang berkalsium tinggi, sehingga kue ini mengandung kalsium yang cukup tinggi, dan baik untuk perkembangan anak maupun konsumsi orang dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H