Penyu Belimbing, atau dalam bahasa ilmiahnya (Dermochelys coriacea), adalah salah satu makhluk laut yang paling menakjubkan dan unik di dunia ini. Nama mereka mungkin membingungkan, karena penampilan mereka yang mirip dengan buah belimbing, tetapi di balik penampilan itu terdapat cerita yang memikat tentang kehidupan mereka di lautan dalam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pesona dan tantangan pelestarian yang dihadapi oleh Penyu Belimbing.
Loh kok dinamakan seperti buah?
Karapas/cangkang penyu ini mirip buah belimbing, tak heran satwa ini dinamai penyu belimbing karena bentuknya. Sirip bagian depan yang berukuran lebih panjang untuk mendorong tubuh saat berenang. Sangat kontras dengan ukuran sirip belakang yang sangat kecil.
1. Spesies Penyu TERBESAR
Penyu belimbing adalah spesies penyu terbesar, dengan cangkang kasar khas yang membedakannya dari penyu lainnya. Karakteristiknya yang unik, termasuk cangkangnya yang kasar, membedakannya dari spesies kura-kura lainnya.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), penyu belimbing dapat mencapai panjang hingga 6 hingga 9 kaki (1,8 hingga 2,7 meter) dan dapat memiliki berat antara 550 hingga 2.000 pon (250 hingga 900 kilogram). Hal ini membuat mereka menjadi lebih besar daripada spesies penyu lainnya, seperti Penyu tempayan atau penyu hijau.
2. Cangkang yang Unik dan Flesksibel
Tidak seperti cangkang penyu pada umumnya, cangkang penyu belimbing ditutupi oleh lapisan kulit karet dan tulang kecil, membuatnya lebih beradaptasi dengan penyelaman laut dalam.
Struktur cangkang penyu belimbing yang unik, yang ditutupi oleh lapisan kulit karet dan tulang kecil. Cangkang fleksibel ini membedakannya dari cangkang kaku dan bertulang dari spesies kura-kura lainnya.
Cangkang belimbing terdiri dari kerangka tulang tipis dan fleksibel yang disebut osteodermata. Tulang-tulang ini tertanam di dalam kulit kasar kura-kura dan tidak menyatu bersama seperti cangkang padat kura-kura lainnya. Ini memberi cangkang kualitas yang fleksibel dan kompresibel, memungkinkan penyu belimbing menahan tekanan kuat yang dialami pada kedalaman yang sangat dalam di lautan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "The Anatomical Record," desain cangkang penyu belimbing yang unik membantunya mencapai kedalaman yang lebih besar selama penyelaman mencari makan dibandingkan dengan penyu lainnya. Cangkang fleksibel, dikombinasikan dengan kapasitas fisiologis untuk mengontrol daya apungnya, memungkinkan penyu belimbing untuk menyesuaikan posisinya di kolom air dan menyelam ke kedalaman yang mengesankan untuk mencari mangsa utamanya, ubur-ubur.