Zona Wanita: Pemberian maaf merupakan cara ampuh untuk meningkatkan kekuatan pribadi kita. Ketika pertama kali saya mengusulkan kepada orang-orang bahwa mereka mungkin saja memaafkan seseorang yang membuat mereka marah, mereka biasanya berkata, “Mengapa saya harus memaafkannya setelah apa yang dia lakukan terhadapku?”
Keajaiban Pemberian maaf tidak bisa dijelaskan:
ia hanyalah bisa dirasakan. Berikanlah maaf dan rasakanlah itu!
Pemberian maaf tidak berarti bahwa tidaklah apa-apa bagi siapa saja untuk melakukan apa saja kepada kita. Pemberian maaf adalah untuk memaafkan. Kalau saya tidak memaafkan Anda, maka pikiran saya yang marah akan menghubungkan saya dengan Anda selamanya. Anda mungkin tinggal puluhan ribu kilometer jauhnya, namun kalau apa yang harus saya lakukan adalah selalu memikirkan Anda dan emosi saya rasanya bercampur-aduk, maka mungkin saya lebih baik tinggal bersama Anda. Kita bahkan mungkin menyimpan rasa marah terhadap orang yang sudah meninggal (semuanya ini tidaklah luar biasa). Ketika kita tidak mampu memaafkan (membiarkannya begitu saja), maka kita tentunya mencapai puncak pengorbanan diri!
Apakah ada seseorang yang sulit untuk Anda maafkan? Kalau ada, tanyakanlah kepada diri Anda sendiri apa yang Anda dapatkan dengan tidak mau memaafkannya? Anda menjalin hubungan yang tetap dengan orang ini: Anda berdua terikat dengan rasa marah. Apakah ini yang benar-benar Anda inginkan?
Bagaimana Memaafkan Diri Sendiri dan Memaafkan Orang Lain
1. Pahamilah Proses Pemberian maaf
Pemberian maaf tidak berarti melupakan, pemberian maaf berarti sebaliknya. Sebelum Anda melepaskan ikatan yang mengikat antara Anda dengan orang yang Anda benci, Anda harus tahu dengan pasti apa yang melukai hati Anda dan mengapa itu melukai hati Anda dan kemudian Anda harus mengungkapkan ini dengan cara yang tepat.
- Sebutkanlah nama orang yang Anda coba untuk Anda maafkan? … …. …. …. …. …. …. . .
- Apa sebenarnya yang dia lakukan sehingga hal itu sangat melukai diri Anda? …. …. …. …. …. …. . .
- Mengapa tindakan ini begitu menyakitkan buat diri Anda?… …. …. …. …. …. …. . .
- Pada saat Anda bisa mengenali dan menerima rasa sakit Anda, maka Anda bisa melupakannya dan membiarkannya begitu saja: maafkanlah, biarkanlah itu berlalu dan bebaskanlah diri Anda.
2. Visualisasikan– Hari Terakhir pada Saat Pemberian maaf
Pilihlah orang yang Anda anggap paling sulit untuk Anda maafkan.
Carilah sebuah tempat yang tenang, duduklah dengan nyaman dan relakslah. Ketika Anda siap, masukkanlah orang yang Anda pilih ke dalam pikiran Anda. Anda bisa melihat orang ini di depan Anda dan Anda tahu bahwa ini adalah hari terakhirnya di atas dunia. Anda tidak akan pernah melihat orang ini lagi. Apa yang ingin Anda katakan kepadanya?
Kalau Anda ingin berteriak, maka berteriaklah. Kalau Anda rasa Anda lebih suka menangis, maka menangislah. Ini adalah kesempatan besar Anda untuk menjernihkan hubungan Anda. Anda menjadi sadar bahwa orang ini juga ingin meredakan situasinya. Ketika Anda telah selesai, maka biarkanlah orang lain berbicara. Apa yang mereka katakan? Bagaimana mereka melihat hubungan Anda? Ketika komunikasi di antara Anda sudah berakhir, dengarkanlah suara hati Anda yang mau memaafkan orang ini. Pertahankanlah gambarnya di dalam pikiran Anda dan katakanlah dengan lantang, “Saya memaafkanmu”.
Bukalah mata Anda dan berikanlah ucapan selamat kepada diri Anda sendiri atas upaya yang luar biasa ini. Pemberian maaf sulit untuk tercipta karena ia menukik dalam-dalam ke arah pola-pola tingkah laku lama kita di mana dalam hal ini kita harus menangani persoalan-persoalan emosi yang berat. Kita hanya bisa memaafkan secara perlahan-lahan dan, maka Anda mungkin harus mengulang visualisasi ini berkali-kali pada satu periode waktu tertentu. Teruskanlah visualisasi ini.