[caption id="" align="aligncenter" width="672" caption="Sumber: www.facebook.com/suitcaseenterpreneur"][/caption] Berkantorkan jalanan, bermejakan koper. Mungkin kalimat itu bisa menggambarkan kehidupan Natalie Sisson, seorang pengusaha yang menyebut dirinya sendiri sebagai Suitcase Enterpreneur. Melihat penampilannya yang sederhana, orang akan menduga dia hanyalah seorang petualang. Tapi siapa sangka kalau dia berpenghasilan jutaan dollar! Natalie Sisson merupakan co-founder FundRazr, aplikasi fundraising nomor satu di Facebook. Ia kemudian tertarik dengan industri teknologi dan mulai memperhatikan bagaimana peran perempuan di industri ini. "I started a blog to talk about my experience and used it as a way to interview some of these women in technology," ungkapnya seperti dilansir Dailymail. Selain itu, ia mulai menjadi pembicara di berbagai workshop, menjadi motivator, membuka kursus kewirausahaan, dan menulis buku yang berjudul The Suitcase Enterpreneur. Sekilas, kisahnya mirip seperti pengusaha lainnya. Yang membedakan Natalie dengan pengusaha lain adalah walaupun pendapatannya sudah mencapai jutaan dollar, ia memutuskan untuk tidak memiliki tempat tinggal! Benar dia memiliki properti, tapi ia tidak menggunakannya sebagai tempat tinggal tetap. Natalie lebih suka berpetualangan keliling dunia dan berbisnis secara online dibandingkan duduk di belakang meja. Ia tinggal dari satu hotel ke hotel lain, kadang menyewa apartement, kadang numpang di rumah teman. Saat ini ia telah mengunjungi 66 negara, 15 di antaranya ia kunjungi pada tahun 2013. Petualangannya ini dimulai ketika dia merasa jenuh dengan pekerjaannya di London. Ia memutuskan berhenti dari pekerjaan yang mengharuskannya masuk kantor setiap hari itu dan memulai perjalannya keliling dunia. Ia pun terbang ke Kanada untuk mengikuti Ultimate Frisbee World Championship. Di sanalah ia mulai bertemu dengan rekan-rekannya dan memulai bisnis aplikasi FundRazr. Sejak itulah, kehidupannya sebagai pengusaha dan petualang dimulai. Berhenti bekerja dan malah memutuskan untuk keliling dunia adalah hal yang gila. Ia pun berkata bahwa teman-temannya banyak yang menyebutnya gila. Tapi siapa sangka jika keputusan itu malah membuatnya menjadi pengusaha dengan penghasilan tinggi dan menjadi salah satu perempuan yang menginspirasi.
'People think that I’m either crazy, a little bit strange or they think it sounds fantastic. I like to think of myself as a citizen of the world. Wherever I place my suitcase, that’s kind of my home,' ujarnya pada Yahoo.com dan dilansir oleh Daylimail.
Sebelum berpetualang keliling dunia, Natalie sendiri memang suka mengikuti berbagai kejuaraan dan aktif mengikuti acara penggalangan amal. Beberapa event yang dia ikuti adalah Body Sculpting Champion, World Beach Ultimate Championship, memecahkan rekor dunia untuk Dragon Boating across the English Channel bersama Sisterhood, dan bersepeda dari Nairobi ke Cape Town dengan total jarak tempuh 6.000 km sembari mengumpulkan dana untuk Women Win. Yang menarik, ketika ia melakukan event bersepeda, ia juga mengurusi bisnisnya melalui laptop.
[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Sumber: www.suitcaseenterpreneur.com"][/caption] Natalie membuktikan bahwa hobi dan pekerjaan bisa dilakukan secara bersama-sama walaupun keduanya merupakan kegiatan yang sangat berbeda. Dengan teknologi yang canggih seperti sekarang, bisnis bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Natalie juga mengajarkan kita untuk tidak takut mengambil keputusan gila. Siapa tahu, dari keputusan gila itu, kita mendapat kesempatan yang gila juga untuk menjadi orang sukses. Bayangkan jika Natalie tidak keluar dari tempat kerjanya di London, mungkin hingga saat ini ia hanya berkutat di seputar London saja dan tidak bisa mengunjungi 66 negara dalam waktu empat tahun!
web terkait:
http://suitcaseentrepreneur.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H