Medan ranjau belantara terbakar
Sarat darah air mata
Bersama jerit tangis semesta
Zona gelap tiada, wajah hampa
Aku berlari bersama mimpi
Gunturpun tiada hentikan
Tinggal bilah bambu rapuh
aku punya
Terkaman gila, pedang bantai mereka
Air mata seakan pelepas nafsu
Bersama bayangan ia semata
Oh, ibuk !tunggu aku
Bangkit asal yang lelap
Menuju apa yang terang
Tiada sakti bersama mantra
Bersama ibuk, semesta ‘kan tunduk
Bersama ibuk, aku berdiri
Bersama ibuk pula, aku berlari
Juga untuk bermimpi
Dan semua akan berakhir
Kini ibuk dipelukku
Lepas nafsu bersama rindu juga
Sebab, surga di telapaksucinya
Sebuah cinta yang sempat tertunda kini berjumpa
Tiada khayal bersama cepat,
Sebatas racun menikam aku
Aku termakan serigala
Batinku, lantang! Bersorak!
“ibukkk!!!!”
“ibbbuuuuukkkk!!!!!!”
Nadiku serasa pecah
Masa telah tiada untukku
Adalah sebuah gulita yang kini memakanku…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H