Mohon tunggu...
Zofan R Waruwu
Zofan R Waruwu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu politik universitas Kristen Indonesia

Generasi z

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akankah Prabowo Mematikan Otonomi Daerah?

14 Januari 2025   15:42 Diperbarui: 14 Januari 2025   15:42 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Otonomi Daerah di Era Pemerintahan Prabowo

Otonomi daerah tetap menjadi pilar penting dalam pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintahan Prabowo menekankan perlunya keseimbangan antara penguatan pemerintah pusat dan pemberdayaan daerah untuk menciptakan stabilitas dan efisiensi dalam menjalankan pemerintahan.

Kebijakan Prabowo tentang Otonomi Daerah

Di awal masa pemerintahannya, Prabowo meluncurkan kebijakan "Sentralisasi Terarah", yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Kebijakan ini difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti keamanan, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur. Meski begitu, pemerintahannya tetap mempertahankan esensi otonomi daerah dengan memberikan ruang bagi daerah untuk mengelola kebutuhan lokal.

Penerapan Desentralisasi Asimetris

Salah satu terobosan di era Prabowo adalah penerapan desentralisasi asimetris. Daerah yang memiliki kapasitas lebih baik diberi kewenangan lebih besar untuk mengelola sumber daya mereka, sementara daerah tertinggal mendapatkan bimbingan intensif dan pengawasan lebih ketat. Model ini telah diterapkan di wilayah seperti Jawa Barat dan Sulawesi Selatan, yang menunjukkan hasil positif dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.

Fokus pada Inovasi Lokal

Presiden Prabowo juga mendorong kepala daerah untuk terus berinovasi. Banyuwangi tetap menjadi contoh sukses pengembangan pariwisata berbasis lokal, sementara Makassar semakin memperkuat digitalisasi pelayanan publik. Pemerintah pusat menyediakan dana insentif bagi daerah yang mampu menunjukkan peningkatan signifikan dalam inovasi dan pelayanan.

Kritik terhadap Sentralisasi

Meski kebijakan sentralisasi terarah mendapat dukungan, tidak sedikit kritik yang muncul. Beberapa pengamat menilai bahwa penguatan peran pusat dapat membatasi fleksibilitas daerah dalam mengambil keputusan. Namun, pemerintah berargumen bahwa langkah ini diperlukan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antarwilayah.

Mekanisme Pengawasan yang Ditingkatkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun